Analogi sederhananya begini: Bayangkan sebuah restoran dengan sertifikasi halal paling ketat. Semua bahan dan proses masaknya dijamin suci. Namun, ternyata pemilik restoran itu adalah pengusaha peternakan babi terbesar di negeri itu. Apakah Anda akan 100% nyaman makan di sana?
Menimbang antara kepatuhan formal dan kemurnian etis dalam model bisnis perbankan ganda.
Pertanyaan ini bukan untuk meragukan kehalalan produk BSI yang sudah diawasi Dewan Pengawas Syariah (DPS). Namun, ini tentang filosofi dan etika bisnis yang lebih dalam. Sejauh mana "roh" syariah bisa meresap dalam budaya perusahaan jika tone from the top—yaitu para pemegang saham pengendali—berasal dari dunia yang filosofinya berbeda?
Dilema #3: Pedang Bermata Dua bagi Keberlanjutan Bisnis
Struktur kepemilikan ini ibarat pedang bermata dua.
Sisi Tajam (Berkah):
Akses Modal Raksasa: BSI tidak perlu pusing soal modal. Induknya siap menyuntikkan dana kapan pun dibutuhkan.
Jaringan Luas: BSI bisa memanfaatkan jaringan ATM dan infrastruktur teknologi canggih milik induknya.
Transfer Pengetahuan: Pengalaman dan keahlian dari bank-bank konvensional yang sudah matang bisa diadopsi.
Sisi Tumpul (Risiko):