Mohon tunggu...
faisal muttaqin
faisal muttaqin Mohon Tunggu... Dosen - Faisal Muttaqin M.S.M

Dosen Manajemen IAIN Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Muslim Entrepreneurship menurut Literatur Modern

20 Desember 2020   16:12 Diperbarui: 20 Desember 2020   16:18 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kewirausahaan dalam sudut pandang Islam adalah salah satu dari berbagai ciri kehidupan yang dijelaskan dalam Alquran. Selain itu, kewirausahaan dalam perspektif Islam adalah sistem pengabdian dalam mewujudkan keinginan hidup yang disesuaikan dengan baik dari fitur material dan akhirat (Mubarak et al., 2014). 

Semua ayat menjadi petunjuk bagi orang-orang untuk rajin dan mengejar nilai dari semua landasan yang disampaikan oleh Allah (SWT). Kewirausahaan merupakan sistem "pengabdian" kepada Allah SWT jika diiringi dengan kearifan Islam (Yaacob dan Azmi, 2012). (Fathonih dkk. 2019).

Seorang pengusaha Muslim memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh keuntungan di bumi ini dan seterusnya. Gagasan kewirausahaan Muslim mendorong kombinasi komponen ketuhanan dengan kehidupan duniawi karena Islam bekerja dengan sempurna di semua fitur siklus hidup (Hamid dan Sa'ari, 2011). 

Seorang pengusaha Muslim memiliki karakter yang mempengaruhi aktivitasnya berdasarkan akhlak Islam (Kamsah dan Zakaria, 2008). Prinsip-prinsip Islam dalam wirausahawan Muslim memungkinkan dia untuk menjadi komprehensif dan mandiri dalam melakukan pekerjaannya, bersemangat untuk menerima risiko, menciptakan perdagangan yang layak dan bersiap untuk akuntabilitas (Yaacob dan Azmi, 2012). 

Dalam kerangka Islami, tindakan wirausaha hendaknya diatur terutama pada pemujaan kepada Allah SWT, yang berisi melakukan kegiatan komersial yang sejalan dengan standar Islam, memenuhi kewajiban spiritual dan mendukung tujuan Islam untuk menawarkan bantuan kepada masyarakat. Tindakan spiritual dan komersial tidak dapat dipisahkan. 

Jadi, kegiatan komersialnya disalurkan melalui prosedur yang sah serta rekomendasi suci. Ciri wirausaha syariah yang saleh menunjukkan bahwa pencapaian dinilai tidak hanya melalui pencapaian uang, melainkan melalui pencapaian tujuan spiritual yang dapat mengimbangi wirausaha di akhirat (Hassan dan Hippler, 2014). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keyakinan spiritual tampaknya mendukung peningkatan komersial yang layak (Barro, 2003; Guiso et al., 2003; McCleary dan Barro, 2006). 

Sementara itu, menurut Galbraith dan Galbraith (2007), keyakinan tentunya terkait dengan tindakan kewirausahaan yang berdampak pada perkembangan komersial. (Fathonih dkk. 2019).

Pengusaha Muslim memiliki keinginan baik untuk sudut pandang yang berorientasi pada uang dan sudut pandang yang ilahi (Salleh, 1999). Pengertian inspirasi dalam visi Islam mirip dengan kemauan yang dipicu oleh kehendak Allah (Khaliq, 2011). Selain itu, menurut Mubarak et al. (2014), insentif seorang wirausahawan Muslim adalah kepercayaan atas kelimpahan Allah bahwa keberuntungan bersumber dari Allah. (Fathonih dkk. 2019).

Seorang pengusaha Muslim memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa perdagangan sesuai dengan keyakinan Islam seperti yang ditawarkan dalam Alquran. Dalam Islam, transaksi komersial disetujui jika mengandung atau mempercepat penyerahan produk dan fasilitas yang pada dasarnya memenuhi persyaratan masyarakat. 

Peraturan Islam melarang umat Islam untuk terlibat dalam proyek yang mengandung risiko tinggi (yaitu spekulasi barang), ambiguitas dan rumor (Hassan dan Hippler III, 2014). Begitu pula dalam metode pendanaan, pengusaha muslim harus mengikuti anjuran yang ditetapkan oleh filosofi Islam yang melarang bunga. 

Osman dan Ali (2008) menyatakan sebagian besar pengusaha Muslim memilih pendanaan Islami karena didasarkan pada filosofi Islam. Selain itu, Aida dan Imen (2014) menemukan bahwa penilaian untuk bekerja sama dengan bank syariah berpusat pada pengeluaran dan pandangan spiritual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun