Mohon tunggu...
faisal muttaqin
faisal muttaqin Mohon Tunggu... Dosen - Faisal Muttaqin M.S.M

Dosen Manajemen IAIN Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Big Opportunity Korporasi Nelayan Bengkulu

2 Desember 2020   09:59 Diperbarui: 2 Desember 2020   10:11 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bila ingin menyurusi Garis Pantai perairan laut bengkulu sepanjang 525 KM, kita harus menempuh perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan roda 4 kurang lebih selama 12 jam perjalanan. Kita bisa bayangkan berapa banyak potensi hasil laut yang bisa dihasilkan oleh nelayan kita.Di Bengkulu, ada ungkapan yang terkenal " Ikan sejerek bere secupak" (Ikan satu ikat, beras satu liter) yang dapat diartikan bahwa penduduknya sudah sejahtera dan makmur sejak dahulu kala. 

seiring globalisasi dan perubahan tata ekonomi global yang dampak langsung mapun tidak langsug terasa di masyarakat, kebutuhan hidup pun meningkat maka harus diimbangi dengan penghasilan yang meningkat pula.  Cerita sukses nelayan bengkulu yang mampu bersaing di pasar nasional maupun luar negeri juga sudah ada sejak lama. yang menjadi concern kita adalah nelayan kecil lebih banyak lagi dan sampai kapan mereka bisa bertahan.

nelayan tradisional dituntut memiliki kemampuan daya jelajah yang tinggi untuk menghasilkan tangkapan yang besar. kemampuan ini tak bisa dilakukan oleh kebanyak nelayan tradisional, oleh karena itu perlu wadah baik koperasi maupun korporasi yang yang profesional dan bonafit yang dimiliki nelayan. pertanyaan nya bagaimana untuk menciptakan korporasi terebut? jawaban/solusi ini sudah berapakali disampaikan oleh presiden jowoki dan kembali dingatkan beliau beberapa waktu dekat yang lalu.

"Kita fokus membangun 1 atau maksimal 2 model bisnis koperasi petani atau korporasi nelayan di sebuah provinsi, sampai betul-betul jadi. Sehingga ini nanti bisa dijadikan benchmarking, bisa dijadikan contoh, dikopi di provinsi lain, dikopi kelompok tani dan nelayan yang lain,"

"Peran BUMN, peran swasta besar, atau BUMD, bukan semata-mata sebagai off-taker tapi juga bisa mendampingi mereka, mendampingi korporasi petani, mendampingi korporasi nelayan sampai tercipta model bisnis yang benar-benar berjalan. Ini yang belum," kata Presiden dalam pengantarnya pada rapat terbatas dengan topik "Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi" melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Oktober 2020.

"Kita fokus membangun 1 atau maksimal 2 model bisnis koperasi petani atau korporasi nelayan di sebuah provinsi, sampai betul-betul jadi. Sehingga ini nanti bisa dijadikan benchmarking, bisa dijadikan contoh, dikopi di provinsi lain, dikopi kelompok tani dan nelayan yang lain,"

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah sudah memberikan solusi dan mendukung penuh program peningkatan kesejahteraan nelayan, hal ini menjadi big oppurtunity stackholder di perovinsi bengkulu untuk meningkatkan kemajuan diaerahnya terutama pada sektor perikanan dan kelautan.

silahkan lihat video di chanel -->> Faisal Muttaqin - YouTube  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun