Mohon tunggu...
Paisal Amri
Paisal Amri Mohon Tunggu... pegawai negeri -

BELAJAR untuk tidak menjadi orang gagal, pemilik akun twitter @paisal71 dan blog di www.faisalamri.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pidato Perpisahan Si Anak Genius

22 April 2013   00:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:49 3220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Ayah”, sapa istriku begitu membuka pintu mobil, “ada apa, kok semangat betul jawabku penasaran”. “Luar biasa yah, perpisahan kelas XII tahun ini benar-benar luar biasa”. “Apanya yang luar biasa, bukankah hotel tempat perpisahan sekarang turun kelas jika dibandingkan dengan hotel tahun lalu, kataku menyindir”. “Ah, ngak jugalah, perasaan sama saja, yang berbeda itu hanya budgetnya saja. “Jadi yang luar biasa itu apanya?, kataku semakin penasaran. Kami kebetulan sama-sama guru, bedanya aku di SMA Negeri 4, istriku di SMA Negeri 1. Hanya berselang satu hari pelaksanaan ujian nasional usai, sekolah kami langsung mengadakan perpisahan kelas XII pada hari Sabtu, 20 April 2013.

“Rudi Valentino namanya”. Ia adalah siswa kelas XII jurusan IPA yang ditunjuk oleh OSIS dan juga yang dipercaya oleh rekan-rekannya sebagai perwakilan dari kelas XII untuk menyampaikan kata-kata perpisahan. “Lalu, letak luar biasanya dimana?, kataku yang sudah tak sabaran dan aku semakin tidak mengerti dengan gaya istriku yang lelet betul untuk menyampaikan apa yang sebenarnya. “Nah itu dia yah, ternyata sambutan tanpa teks si anak cerdas itu membuat kami para majelis guru berdecak kagum mendengarnya. Penggunaan kata-katanya tidak berat, kalimatnya sederhana, ia menyampaikan begitu tenang, lancar, nyaris tiada cacat ketika ia bertutur. Singkatnya, penuturan siswa keturunan Nusa tenggara Timur dan Aceh yang lahir di Tanjung Pinang ini membuat Ballroom Hotel kapal kandas itu bergemuruh dengan tepuk tangan begitu usai menyampaikan kata-kata perpisahannya.”Ah, lebai, masa siswa dan guru sekolah RSBI (almarhum) segitunya kataku memotong perkataan istriku dengan datar.

“Ayah, cerita ini belum selesai”, kata istriku meyakinkan. “Lalu endingnya dimana?, tanyaku lagi. “Endingnya itu di ketua komite sekolah kami. “Begini, kata istriku sambil memperbaiki duduknya yang tadinya lurus kedepan sekarang menyamping mengarah padaku. “Kiranya, bukan siswa dan majelis guru saja yang kagum dan salut dengan sambutan siswa yang selalu juara umum itu, melainkan Aria Otman ketua komite yang asli Bukittinggi-Sumatera Barat juga demikian.

“Begitu Bapak Aria Otman sebelum menyampaikan sambutan yang diawali dengan mengucapkan salam, dari atas podium ketua komite itu memanggil Rudi Valentino untuk naik ke atas panggung. Sesampainya si anak genius ini di panggung, lalu ketua komite menyampaikan pujiannya, bahkan menurut ketua komite gaya bicaranya dan susunan kalimatnya luar biasa. Tidak tanggung-tanggung, ketua komite menyebut bahwa ia meyakini bahwa Rudi kelak akan menjadi pemimpin besar.

Di ujung sambutannya, yang masih ditemani oleh si anak genius. Bapak Aria Otman menyampaikan bahwa ia berjanji akan membiayai kuliah Rudi Valentino sampai meraih gelar sarjana. Ucapan ketua komite ini sontak membuat siswa, guru dan orang tua siswa di Ballroom Hotel terkesima dan tepuk tangan yang meriah. Sementara di atas panggung, Rudi langsung mengambil tangan pak Aria untuk mengucapkan terima kasih. Rudi melakukan sujud syukur dan memeluk pak Aria sebagai ungkapan kegembiraannya. Suasana Ballroom hotel menjadi riuh rendah, mata Rudi berkaca-kaca. Tidak hanya Rudi, majelis guru terutama ibu-ibu tanpa di undang juga turut menyumbangkan air mata kebahagiaan kepada Rudi, demikian juga teman-teman Rudi yang kelas XII juga terisak dan terharu dengan apa yang terjadi di atas panggung. “Rudi….. selamat ya, anda layak dan pantas menerima ini, Rudi….Rudi…. selamat ya….teriak suara histeris dari beberapa sudut yang tidak jelas sumbernya itu. Sekali lagi, air mata bahagia itu tidak hanya milik Rudi, melainkan milik hadirin yang hadir. Bahkan, tanpa disadari sapu tangan milik siswa kelas XII itu telah basah sebelum acara salam-salaman dengan majelis guru.

“Hmmm… drama setengah babak ini benar-benar luar biasa.  Diyakini 100% hadiah yang didapatkan oleh Rudi tidak ada hubungannya dengan cari muka, cari nama untuk kepentingan 2014. Aria Otman tulus, ianya tergerak  untuk memberikan hadiah besar ini lantaran sosok Rudi yang ia yakini akan menjadi pemimpin luar biasa. Secara tidak langsung, Aria Otman ini mengkritisi pemimpin dan karut marutnya peradaban sekarang. Barangkali ia muak dengan kebanyakan pemimpin yang tidak peka dengan rakyatnya. Yang mengherankan ia lagi, semua orang minta didengar pendapatnya, semua orang berkata benar, banyak orang asik dengan nyanyiannya, padahal ia tuli dan tidak peduli dengan keadaan yang ada.

Untuk menjawab keingintauanku yang besar tentang pidato si anak genius itu, aku menyuruh istriku untuk menelpon dan meminta konsep pidato saat itu juga kepada Rudi. Tak lama berselang, Rudi pun meyanggupinya dan langsung mengirimkannya ke emailku. Inilah konsep pidato anak angkat Aria Otman itu…

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yth. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam …..

Yth. Ketua Komite SMAN 1 Batam Bapak Aria Hotman

Yth. Kepala Sekolah SMAN 1 Batam Bapak Drs. M. Chaidir Ismail,M.Pd

Yang saya hormati Bapak dan Ibu Majelis Guru SMAN 1 Batam beserta staff dan karyawan

Dan tak lupa teman-teman seperjuangan yang saya kasihi dekat di hati

Puji  dan syukur kita haturkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan izin-Nya lah kita dapat berkumpul  di Ballroom Pacific Palace Hotel dalam rangka memperingati agenda tahunan pelepasan siswa dan siswi kelas 12 tahun ajaran 2012/2013.

Tuhan selalu menciptakan dua hal dalam satu kesempatan yaitu kaya dan miskin, susah dan senang, laki-laki dan perempuan, hitam dan putih, begitu pula pertemuan pasti ada perpisahan. Tepat 1 tahun lalu saya pernah berdiri di panggung ini sebagai orang yang membawa arah dari sebuah acara perpisahan. Disaat itu saya belum bisa memahami arti dari perpisahan itu sendiri. Dan disini, detik ini, saya kembali berdiri disini tetapi sebagai perwakilan kelas 3 yang menyampaikan sambutan perpisahan. Disinilah saya mengerti bahwa perpisahan itu adalah awal bagi yang baru.

Meninggalkan dan ditinggalkan selalu menjadi bagian hidup anak manusia. Sebab, kelak seseorang pasti akan meninggalkan kita, atau justru kita yang akan meninggalkan mereka. Alangkah senangnya apabila pertemanan yang telah kita jalin selama tiga tahun ini dapat bertahan selamanya. Seakan tak tergoyahkan oleh apapun tak  tergantikan dan tak lekang termakan oleh waktu. Tetapi tidak ada kebersamaan yang abadi, bumi selalu berputar, pagi selalu hadir sebagai titik pisah antara malam dan siang. Itulah proses, itulah roda, itulah waktu

Saya perwakilan kelas 12 menyampaikan  jutaan apresiasi , terima kasih kepada seluruh guru-guru yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran selama 3 tahun, 36 bulan,  dan 1068 hari dalam proses membawa kami menuju kesuksesan yang kami cita-citakan.  Disini, dengan segala kerendahan hati tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan kami  meminta maaf apabila selama 3 tahun ini terdapat perilaku dan tutur kata yang tidak berkenan di hati Bapak dan Ibu Guru sekalian, karena tanpa Bapak dan Ibu Guru sekalian, kami hanyalah sebuah mentari berkabung dalam selimut gelap.

Kami dari angkatan kelas 12 juga ingin berterima kasih kepada seluruh panitia yang telah menyumbangkan waktu dan tenaga serta bersusah payah mengatur acara perpisahan ini dan kami doakan semoga kalian generasi penerus SMAN 1 Batam akan menjadi generasi penerus yang berguna di masa yang akan datang nantinya.

Untuk  teman –teman seperjuangan, sebelum kita terlambat menyadari bahwa waktu tak dapat diputar kembali dan sebelum kita menyesal karena telah menyia-nyiakan masa SMA kita tanpa mengalami satu pun hal berharga, buatlah kenangan yang berharga yang membuat Smansa tidak pernah menyesal pernah memiliki siswa dan siswi seperti kita. Jangan pernah melihat kebelakang untuk mencari sesuatu yang telah kita tinggalkan disana. Lihatlah akan apa yang terjadi kedepan. Buatlah kita menjadi seorang yang menjadi perubahan yang ingin dilihat oleh seluruh dunia. Salah satu kutipan dari teman saya yaitu Rizko Prasada mengatakan “ Seperti layaknya sebuah roman klasik yang tersusun rapi dalam sebuah buku, maka masih banyak lembaran demi lembaran yang harus kita baca. Tuhan sang novelis kehidupan selalu mempunyai kisah yang menarik yang akan Ia tulis kepada para pembaca yang berani menghadapi dunia. Dan membaca lembaran demi lembaran bersama kita adalah salah satu kisah terbaik yang pernah Ia tulis.” Oleh sebab itu teman, perjuangan kita belum berakhir sampai disini, jadi kita jangan menyerah dan mudah puas atas apa yang telah kita dapatkan.

Semoga kita, khususnya seluruh angkatan kelas 12 tahun ajaran 2012/2013 ini, mampu meraih kesuksesan yang kita inginkan di masa yang akan datang, mampu membanggakan kedua orangtua serta guru-guru yang telah bersusah payah membimbing kita selama ini, juga mampu membanggakan bangsa dan negara kita.  Amin ya Rabbal Alamin.

Mungkin cukup sekian kata sambutan dari saya.  Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.

Datuk Maringgih pergi memanah

Memanah elang di hutan sakti

Meski kelak kita berpisah

Tetapi  “SMANSA” tetap di hati

Akhir kata, wabilahi taufik walhidayah….

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun