Klaten―Tanaman toga yang kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal, kini telah diinovasi menjadi herbal instan oleh Mahasiswa KKN Unnes Desa Sajen, Kecamatan Trucuk. Banyaknya tanaman toga di Desa Sajen membuat Mahasiswa KKN mencari cara untuk memanfaatkan tanaman tersebut menjadi produk yang praktis dan bernilai jual.
Lalu agar proses pembuatan herbal instan terus berjalan, Mahasiswa KKN Unnes mengenalkan proses pembuatan tersebut melalui pelatihan di Balai Desa Sajen pada Senin (15/8).
Pelatihan pembuatan herbal instan ditujukan untuk ibu-ibu PKK. Hal ini lantaran selain untuk inovasi, herbal instan dimaksudkan menjadi produk yang dapat dijual di BUMDes. Melalui ibu-ibu PKK, proses pelatihan akan disosialisasikan pada warga Desa Sajen lainnya.
“Insyaallah pelatihan bikin herbal instan ini akan saya coba, Mbak. Saya tiap hari minum jahe hangat, tapi belum tahu ada cara jadi herbal instan ini. Jadi, ya, jahenya cuma digeprek. Enggak bisa digunakan dalam jangka waktu lama, cuma bisa sekali pakai,” tutur Ketua Posyandu, Tri Ningsih.
Pelatihan pembuatan dilakukan melalui pembagian brosur dan penayangan video proses pembuatan. Para ibu PKK juga diberikan sampel produk herbal instan jahe, kunyit asam, dan beras kencur yang masih dalam bentuk serbuk maupun yang telah diseduh.
Selama pelatihan banyak pertanyaan yang diajukan para ibu PKK. Mereka juga dengan antusias membeli 10 kemasan herbal instan yang dijadikan sampel pelatihan.