Pada zaman kekaisaran, komunikasi selalu dianggap penting dalam pembangunan dan pemeliharaan kekuasaan. Mulai dari Persia, Yunani, dan Romawi menggunakan komunikasi dengan bahasa inggris sebagai bahasa internasional untuk memajukan perdagangan internasional. Jaringan dan teknologi komunikasi pada masa itu adalah untuk mekanisme distribusi pemerintah, kampanye militer, dan perdagangan.
Zaman dahulu, penyebaran informasi menggunakan prasasti sebagai informasi publik, kemudian menulis digunakan sebagai sarana penyampaian yang lebih fleksibel dan efisien dalam menyampaikan informasi jarak jauh. Roma, Persia, dan Khan Agung China menggunakan tulisan dalam menciptakan sistem pengumpulan dan penyebaran informasi seperti sistem pos dan pengiriman resmi.
Zaman Kekasiaran Romawi terdapat istilah "Acta Diurna" yang didirikan oleh Julius caesar (100-44 SM). Adanya acta diurna ini menjadikan komunikasi lebih efisien pada saat itu. Dari berbagai negara penyebaran informasi berbeda-beda. Seperti di Cina Dinasti Tang (618-907) menciptakan publikasi tulisan tangan resmi, atau disebut dengan istilah "ti-pao" yaitu koran resmi.
Pada abad kesembilan belas, komunikasi semakin meluas dengan adanya telegraf. Diciptakan oleh Samuel Morse pada tahun 1837, telegraf merupakan informasi yang cepat  dan memastikan kerahasiaan perlindungan kode. Kecepatan dan kehandalan telegrafi menawarkan peluang untuk keuntungan ekspansi dan internasional (Headrick, 1991).
Perkembangan telegraf yang cepat merupakan fitur penting dalam penyatuan kerajaan inggris. Dengan sambungan telegraf komersial pertama yang didirikan di Inggris pada tahun 1838, pada tahun 1851 sebuah layanan telegraf publik, termasuk sistem telegraf uang telah diperkenalkan. Pada 1870-an, jalur telegraf beroperasi di dalam sebagian besar negara di Asia dan jaringan komunikasi internasional mendominasi oleh Inggris mulai muncul.
Teknologi baru ini juga memiliki implikasi militer yang signifikan. Perdagangan dan investasi menyebabkan banyak pertumbuhan setelah telegraf muncul Reuters dengan menjual informasi berguna yang memungkinkan bisnis untuk berdagang secara menguntungkan. Adanya teknologi tersebut mempermudah pengiriman dan penerimaan lebih banyak informasi industri dan keuangan internasional dengan kecepatan yang lebih cepat.
Pembentukan kantor berita adalah yang paling banyak perkembangan penting dalam industri surat kabar abad kesembilan belas, mengubah proses penyebaran berita, secara nasional dan internasional. Meningkatnya permintaan di antara klien bisnis untuk informasi komersial pada bisnis, saham, mata uang, komoditas, panen, memastikan itu kantor berita tumbuh dalam kekuasaan dan jangkauan.
The French Havas Agency (leluhur AFP) didirikan pada 1835, the Agen Jerman Wolff pada tahun 1849 dan Reuters Inggris pada tahun 1851. AS agency, Associated Press (AP) didirikan pada 1848, tetapi hanya tiga Lembaga Eropa dimulai sebagai lembaga internasional tidak sampai pergantian abad melakukan agensi Amerika bergerak ke arah ini.
Dari awal, Reuters membuat informasi komersial dan keuangan sebagai spesialisasinya, sementara Havas adalah untuk menggabungkan informasi dan periklanan. Ketiga kantor berita Eropa, Havas, Wolff, dan Reuters, semuanya yang disubsidi oleh pemerintah masing-masing, informasi terkontrol pasar di Eropa dan mencari di luar benua untuk berkembang operasi mereka.
Perluasan mesin cetak dan internasionalisasi agen-agen berita merupakan faktor yang berkontribusi dalam pertumbuhan industri surat kabar di seluruh dunia. The Times of India didirikan pada 1838 sementara surat kabar utama Asia Tenggara The Straits Times dimulai sebagai surat kabar harian dari Singapura pada 1858.
Kemajuan teknologi pencetakan berarti bahwa surat kabar dalam bahasa non-Eropa juga dapat dicetak dan didistribusikan. Pada 1870 lebih dari 140 surat kabar dicetak dalam bahasa India; di Kairo Al-Ahram, surat kabar yang telah mendefinisikan jurnalisme Arab selama lebih dari satu abad, didirikan pada tahun 1875, sementara pada tahun 1890, surat kabar paling dihormati di Jepang Asahi Shimbun (Morning Sun) didirikan. Surat kabar digunakan oleh para pemimpin untuk mengartikulasikan lahirnya nasionalisme di banyak negara Asia.
