Mohon tunggu...
Fahrureza GymnastiarIqbal
Fahrureza GymnastiarIqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai pembahasan isu politik dalam negeri dan luar negeri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

THT: Sebuah Komunitas Peduli Lingkungan

21 Desember 2022   03:17 Diperbarui: 21 Desember 2022   03:28 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas THT Tumapel Saat Melakukan Clean Up di Kota Malang, Jawa Timur/Dok Komunitas THT Tumapel 

Pada suatu sore yang mendung, Seorang pria muda sedang berdiri di tengah jalan kecil yang dikelilingi caf disekitarnya dengan menggengam sebuah handphone di tangannya. Tampak dari wajah si pria tersebut sedang menunggu seseorang yang hendak ditemuinya, Sedang dia menoleh-noleh mencari seseorang yang ditunggunya tersebut. Tak lama kemudian datang orang yang ditunggu si pria muda tersebut, Nampak dari kejauhan si pria yang datang tersebut memiliki kepercayaan diri yang tinggi dengan berjalan tegak menemui si pria muda tersebut. Namun, si pria tersebut ternyata datang tidak sendirian, dia ditemani dengan seorang temannya yang memiliki pembawaan serius. Setelah itu, Mereka saling berkenalan satu sama lain memperkenalkan diri masing-masing. Si pria muda yang menunggu tadi bernama Choki Basil atau dipanggil "Mas Basil" dan dua orang pria tersebut masing-masing bernama Iqbal dan Fahmi. Sehabis mereka berkenalan, Mas basil mengajak dua orang yang baru dikenalnya itu menuju ke sebuah kedai kopi kecil.

Kemudian, Mas Basil mempersilahkan kepada dua orang tersebut untuk duduk di kursi yang telah disediakan di bawah naungan pohon hijau yang rindang. Namun, ternyata bangku yang diduduki fahmi tersebut tidak bisa diduduki karena ada sisi kaki bangku tersebut yang tiba-tiba patah. Alhasil fahmi harus mencari bangku yang masih kosong dan berpindah duduk agak jauh dari Mas basil dan rekannya tersebut. Sembari menunggu rekannya iqbal mengobrol dengan mas basil, dia memesan sebuah sosis goreng panas ditemani dengan secangkir kopi hangat yang membuat rasa nikmat dikala sore mendung yang dingin.

Dikala fahmi menyantap pesanannya, Rekannya iqbal menjelaskan maksud dan tujuan mereka ingin bertemu dengan mas basil. Awal perjumpaan mereka dari ketika Iqbal sedang mencari komunitas peduli lingkungan yang cocok untuk dijadikan sebuah tulisan pada sebuah majalah yang sedang mereka buat sendiri. Iqbal yang sedang mencari sebuah komunitas peduli lingkungan tersebut menemukan sebuah akun medsos bernama @trashherotumapel dimana dalam akun medsos komunitas tersebut aktif dalam melakukan gerakan dan kampanye peduli lingkungan. Nah setelah itu, Iqbal mulai melakukan komunikasi dengan admin medsos komunitas tersebut untuk melakukan wawancara dan mereka sepakat membuat janji temu. Dan pada akhirnya, admin medsos komunitas tersebut mengutus salah satu delegasinya untuk bertemu dengan Iqbal yaitu Mas Basil yang merupakan Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) di komunitas Trash Hero Malang (THT).

Dibawah pohon hijau yang rindang, Iqbal dengan penuh antusias dan serius namun santai segera mewawancarai mas basil yang terlihat sudah siap menjawab pertanyaan yang akan ditanyakan oleh Iqbal si pewawancara tersebut.   

Pada awal pertanyaan, Iqbal bertanya kepada mas basil, Apa sih Trash Hero Malang Itu? Ia dengan santai menjawab bahwa Trash Hero Malang merupakan sebuah komunitas relawan yang berlokasi di malang yang bertujuan agar terciptanya bumi yang bebas dari sampah plastik dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan yang sehat pada masyarakat. Ia bercerita bahwa dari data yang mereka dapatkan bahwa sampah plastik adalah penyumbang hampir sebagian besar persentase sampah dunia. Sementara sedang menjawab pertanyaan, Ia merogoh sakunya kemudian mengeluarkan sebatang rokok langsung membakar rokok tersebut dan menghisapnya. Dia melanjutkan bahwa puntung rokok adalah penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia, "ini mas (sambil menunjuk puntung rokoknya) adalah penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia" ujarnya. Selain itu mereka juga melakukan aksi program dan mengedukasi pada masyarakat lewat akun social media.

Trash Hero Tumapel sendiri adalah cabang dari Trash Hero Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2018 dan hingga saat ini telah memiliki relawan sebanyak 1199 orang dewasa dengan 157 anak-anak. Mas basil menjelaskan bahwa THT memiliki tiga misi utama yaitu Aksi bersih, Program botol, Tas Pakai Ulang, dan Pendidikan Anak-Anak. Salah satu misi khas dari THT ini adalah Pendidikan  Lingkungan Hidup kepada siswa di berbagai jenjang dan mahasiswa di perguruan tinggi dengan program "Trash Hero Goes to School and Trash Hero Goes to Campus". Ia menambahkan (belum diisi)

Selanjutnya, yang menarik dari komunitas ini yaitu penggunaan nama tumapel itu sendiri. Menurut mas Basil, Penggunaan nama tumapel itu sendiri memiliki arti tersendiri yaitu Tumapel merupakan nama kerajaan kuno yang dahulu berada di malang, " Jadi Tumapel itu adalah nama sebuah kerajaan yang mencakup wilayah malang raya ini, mungkin orang kurang tahu tentang tumapel ini tapi sebenarnya tumapel ini nama lain dari kerajaan singosari yang terkenal itu" ucapnya. Jadi penamaan tumapel pada komunitas tersebut didasari karena terdapat sejarah kerajaan besar dimana komunitas itu berada sekarang.

 Di akhir pertanyaan, Iqbal menanyakan kepada mas basil tentang hubungan komunitas THT dengan pemerintah setempat. Bagaimana hubungan komunikasi antara komunitas dengan pemerintah setempat? Ia menjawab dengan senyuman bahwa pemerintah setempat dalam beberapa aksi ikut berkerja sama dengan komunitas tersebut. Jadi pemerintah cukup aktif dalam membantu komunitas THT ini dalam melakukan berbagai aksi membersihkan sampah. Sebelum mengakhiri wawancara, Iqbal meminta kepada mas basil untuk diberikan kontak nomor yang bisa dihubungi untuk diminta wawancara dari pihak pemerintah setempat, Ia dengan senang hati memberikan kontak pemerintah yang sudah sering bekerja sama dengan pihaknya yaitu Bpk. Renung Rubiyatadji sebagai Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Kabupaten Malang.

Kemudian setelah selesai melakukan wawancara, Iqbal langsung melakukan kontak dengan pak renung menggunakan WhatsApp, Namun tanggapan dari pak renung cukup lama (slow respon), Tapi pada akhirnya dengan kesabaran yang luar biasa akhirnya pak renung membalas respon dalam chat WhatsApp. Setelah melakukan Perkenalan, Iqbal mengajak pak renung untuk mengatur pertemuan agar dapat diwawancara mengenai kontribusi komunitas THT. Tapi apa boleh buat, Pak renung hanya bisa melakukan komunikasi lewat WhatsApp karena kesibukannya sebagai Kepala Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup. Dalam komunikasi dengan pak renung melalui via WhatsApp itu pak renung menyampaikan bahwa benar komunitas THT dan pemerintah setempat pernah berkolaborasi melakukan aksi bersama " Kita pernah dua kali kayaknya (bekerja sama) pada jambore sampah Kabupaten Malang" pesannya.

Pak renung juga menjelaskan bahwa THT ini sangat Konsisten dalam melakukan aksi clean up dengan jaringan lokal dan global. Namun ada yang menarik dari pernyataan yang disampaikan pak renung yaitu THT ini sempat dikira sebagai relawan salah satu partai di indonesia, mungkin karena komunitas ini menggunakan warna kuning sebagai warna komunitasnya dimana secara tidak langsung masyarakat menganggap mereka sebagai salah satu relawan partai " Mereka punya warna tersendiri dan banyak yang mengira mereka kader partai" tulisnya. Namun terlepas dari apa pun itu, THT memberikan suatu dampak yang sangat positif bagi masyarakat dimana mereka sering melakukan aksi bersih sampah dan juga banyak melakukan edukasi kepada seluruh elemen dalam masyarakat sesuai dengan tagline mereka yaitu "We Clean, We Educated, We Chance".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun