Mohon tunggu...
Fahrul Rozi
Fahrul Rozi Mohon Tunggu... Penulis - Saya adalah seorang pembelajar yang ingin tahu banyak hal

Aku berkarya maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Cinta Perspektif Filsafat

5 April 2020   17:15 Diperbarui: 5 April 2020   17:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak dari kita para pasangan yang memaknai cinta dengan bertemu, jalan-jalan atau hang out bersama pacar dan teman-teman. Waktu kita senantiasa habis bersama pasangan kita. Banyak juga yang berantem gara-gara hal sepele dan berujung duel maut lalu putus. Sehingga apa sebenarnya makna cinta? 

Oke, penulis akan jabarkan secara komprehensif. 

Cinta sendiri adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada setiap makhluk, secara spesifik saya akan menyebutnya "manusia." Sebab, sangat unik sekali memerhatikan perilaku mahluk yang satu ini. Terdapat mereka yang memaknai cinta sebagai rasa sakit, hal ini bukan tanpa sebab. Pengalaman membuktikan jika seseorang yang pada akhirnya anti terhadap cinta itu disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurang percaya diri. Kita melihat jika seseorang yang baru memulai dan masuk dalam dunia percintaan akan merasa kurang percaya diri. Hal ini bisa karena penampilannya, status sosial di masyarakatnya, atau hal-hal yang menyangkut karier atau perekonomian orang yang hendak memulai dunia percintaan. Sehingga banyak orang yang sebenarnya sudah mulai tertarik dengan seseorang, namun pada akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk memulai pembicaraan karena dirinya sendiri menilai "ada yang kurang pada diriku." 

Faktor kedua adalah  trend, ya tidak dipungkiri memang trend merupakan faktor yang menyumbang rasa sakit dalam cinta. Kita seringkali melihat seseorang yang menutupi statusnya disebabkan karena ia memiliki teman-teman yang sudah memiliki pasangan. Oleh karenanya, ia tak segan-segan untuk "menyewa" pasangan selama beberapa waktu demi menutupi statusnya itu. Pada keadaan tersebut, kita sebagai manusia tentu paham apa yang sebenarnya terjadi. Namun hal yang diluar rencana seperti "merasakan hal yang berbeda" nampaknya berpotensi untuk muncul. Artinya kendatipun seseorang menyewa pasangan untuk suatu acara yang dihadiri teman-temannya yang sudah memiliki pasangan, akan sangat mungkin terjadi. Kedua pihak melakukan dalam rangka kesepakatan, ada yang dibayar dan seterusnya. Namun hati yang cenderung tidak bisa dibohongi akan memilih. Pada akhirnya hubungan kepura-puraan itupun diseriusi oleh salah satu atau kedua belah pihak. Lantaran gengsi, akhirnya keduanya tak mengemukakan pendapatnya masing-masing. Namun dalam diam, mereka saling menyukai. Hal ini sungguh sangat menyakitkan. Oleh sebab itu cinta haruslah dijalani secara jujur, ketika cinta dimulai dengan kepura-puraan, pada akhirnya akan menjadi serius dan menghasilkan rindu dan  dalam waktu tertentu, rindu itu terakumulasi, sehingga yang datang hanyalah rasa sakit karena menanggung beban bernama rindu. 

Selain menyakitkan, terdapat juga beberapa orang yang memaknai cinta sebagai suatu hal yang bahagia, menyenangkan, indah dan hal-hal baik lainnya. Hal itu tentu ada sebabnya. Dari banyak sebab, penulis akan mengemukakan dua sebab yang mungkin terjadi pada cinta yang dipersepsikan sebagai kebahagiaan.

Kebahagiaan adalah hak setiap orang, hak setiap individu. Bahagia tidak dapat diberikan, ditambah, atau dikurangi. Ia sifatnya subyektif, artinya setiap orang akan senantiasa berbeda dalam memaknai kebahagiaan. 

Cinta yang membuat seseorang bahagia adalah "dicintai." Banyak dari kita yang justru berharap lebih dan pada akhirnya harus menanggung perih karena ditolak. Maka, solusinya adalah buat dirimu dicintai oleh irang yang kau cintai. Usahakan sebisa mungkin. Gunakan seluruh daya dan upaya Anda. Sebab dengan demikian Anda akan menemukan kebahagiaan dalam hal cinta. 

Kedua, jadilah manusia yang rajin. Cinta terkadang diawali oleh rasa kagum seseorang terhadap orang lain. Hal ini disebabkan karena sang pecinta tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Pada akhirnya membawanya menuju alam romantisme dan ingin terlalt didalamnya hingga menggeliat. So, itu ba baik untuk memasuki dunia percintaan yang dapat penulis katakan "pelik."

Nah, itulah kedua hal yang berpotensi untuk membuat Anda bahagia dalam hal percintaan atau asmara.

Selanjutnya penulis akan menjelaskan dua hal yang mungkin terjadi dalam cinta, dan sifatnya adalah negatif atau dalam kamus cinta disebut sebagai "menyakitkan."

Sebab pertama, ditolak, ya bagi sebagian orang yang sudah berusaha dengan sedemikan rupa, susah payah, sepenuh hati, namun pada akhirnya harus menerima keputusan pahit bernama "ditolak." Hal tersebut bagi sebagian orang adalah suatu "kiamat kecil" dan bagi sebagian yang lain mungkin "biasa saja." Faktor pertama ini biasanya membuat seseorang menjadi trauma, menjadi takut untuk memulai kembali. Orang yang ditolak biasanya akan minder dan murung. Namun hal yang sesungguhnya penting adalah justru tidak harus murung dan sedih, ada baiknya orang yang ditolak cintanya itu harus mengusahakan kembali agar tidak ditolak. Karena hidup sejatinya adalah hal yang menyakitkan dan penuh dengan penderitaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun