Mohon tunggu...
Fahrizal Damanik
Fahrizal Damanik Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Tjut Nyak Dhien Medan Prodi : S1 Manajemen Semester 2

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Terjadi Golput Pada Pilgupsu 2018?

9 Agustus 2018   00:59 Diperbarui: 9 Agustus 2018   01:17 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Golput (golongan putih) adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap praktik politik dari orang-orang yang kecewa terhadap penyelenggaraan negara dengan cara tidak memilih partai atau legislator (dalam pemilu legislatif) atau Presiden (dalam pemilu Presiden).

Di Pilkada Serentak 2018  Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Menargetkan Tingkat Partisipasi Pemilih Bisa Mencapai 77,5% .Tetapi Jika Kita Melihat Pada Pencoblosan  27 Juni 2018 Kemarin, Target Itu Sulit Untuk Di Kabulkan, Angka Golput Masih Saja Tinggi. Bahkan Partisipasi Pemilih Di Pilkada Kali Ini Hanya  Kurang Dari 60%.

Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Daerah Yang Ikut Di Pilkada Serentak 2018  ,Masyarakat Di Daerah Ini Juga Masih Banyak Yang Melakukan Golput.  

Adapun Penyebab Terjadinya Golput Antara Lain.

Kurangnya Pengarahan Tentang Pilkada Kepada Masyarakat,Bahkan Ada Beberapa Masyarakat Yang Sama Sekali Tidak Mengetahui Informasi Mengenai Pilkada serentak Ini

Masyarakat Sudah Bosan Dengan Janji Janji Manis Dari Calon 

Jagoannya Gagal Menjadi Calon, Jr. Saragih Yang Sudah Sempat Mengkampanyekan Dirinya Bakal Jadi Calon Gubernur Sumut Ke Pelosok Pelosok Di Sumatera Utara. Tetapi, Itu Hanya Angan Angan Karena Dirinya Ditolak Oleh KPU Sumatera Utara Untuk Bakal Calon Gubernur. Dan Hal Ini Membuat Sebagian Besar Pendukung Jr. Saragih Yang Sudah Terbentuk, Untuk Melakukan Golput Pada Saat Pemilihan.Karena Kecewa 

Karena Banyaknya Pemimpin Daerah Yang Terkena Kasus Korupsi,Masyarakat Jadi Takut Untuk Menentukan Pilihannya. 

Masyarakat Tidak Merasakan Adanya Perubahan Walau Pemimpinnya Diganti Beberapa Kali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun