"Selesaikanlah apa yang telah kamu mulai", ucap seorang teman lama padaku. Kata-kata ini selalu terngiang ketika aku tengah berada di fase lelah dan hampir menyerah dengan keadaan. Kata-kata itu juga yang membuatku malu untuk undur diri dan selesai. Perasaan untuk menyudahi semuanya, untuk tidak lagi bergerak maju melawan berbagai tantangan, untuk melambaikan tangan dan bendera putih terkadang sering melintas dalam benak diri. Tapi, teringat juga kata-kata "Tuhan membawamu sejauh ini bukan untuk gagal", jlebbb! Ya! Menusuk. Menyadarkan diri jika langkah jauh yang telah ditempuh adalah perjalanan panjang yang penuh akan pembelajaran mesti terus untuk dilanjutkan dan terus diperjuangkan.
Mengingat-ingat bahwa banyak orang yang mendukung, mencintai, dan menemani disetiap episode kehidupan akan terasa lebih menenangkan dan membuat diri ini menikmati alur hidup. Juga kebaikan demi kebaikan dari siapapun yang terus ada, mengiringi, bahkan datang dari arah yang tak disangka-sangka membuat diri ini makin yakin, bahwa manusia diperhatikan betul oleh pencipta-Nya. Dan juga ujian yang diterima manusia tak mungkin melebihi kemampuan dalam dirinya.
"Menyerah untuk menyerah", kata bang Pandji Pragiwaksono dalam show-nya. Juga memberi pandangan baru, jika akhirnya kita mesti menyerah untuk menyerah. Dalam artian sudah tak sanggup lagi untuk menyerah. Tak ada alasan lagi untuk menyerah.
Terkadang kita hanya perlu menghadapi dan bertahan dengan segala kondisi, dan setelahnya pun akan terlewati juga. Jadi, nikmati setiap momen yang ada, rasakan betul proses demi proses yang tengah dijalani, karena kejadian-kejadian itu takkan terulang kembali, karena setiap cerita kelam-bahagia yang terlewati akan jadi histori diri yang akan seru untuk diceritakan disuatu hari nanti. Semangat! Kasih yang terbaik untuk diri sendiri dan raih mimpimu sekarang juga!