Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan dan Penyebab Siksaan terhadap Guru di Indonesia

1 Oktober 2023   10:46 Diperbarui: 1 Oktober 2023   11:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: fahmi nouval

Guru adalah pilar penting dalam pembangunan pendidikan suatu negara. Mereka berperan dalam mentransfer pengetahuan dan membentuk karakter siswa. Namun, sangat disesalkan bahwa di Indonesia, guru sering menghadapi siksaan fisik, verbal, dan emosional dari siswa mereka. Siksaan terhadap guru bukanlah masalah yang sepele; itu adalah masalah serius yang mempengaruhi integritas dan kualitas pendidikan kita. Artikel ini akan mengulas mengapa guru di Indonesia sering disiksa oleh siswa dan faktor-faktor apa yang mendorong perilaku ini.

Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku siswa terhadap guru adalah tradisi budaya di Indonesia. Di beberapa daerah, ada budaya yang memberikan otoritas yang rendah kepada guru. Beberapa siswa bahkan merasa bahwa guru adalah sosok yang dapat diintimidasi atau dipermalukan. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa guru harus dihormati dan dihargai sebagai pembawa ilmu pengetahuan.

Banyak siswa dan bahkan orang tua sering tidak memahami hak dan kewajiban guru. Hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam hubungan guru-siswa dan menghasilkan perilaku yang tidak hormat. Pendidikan tentang hak dan kewajiban guru harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan.

Beberapa siswa mungkin merasa terlalu percaya diri dan cenderung menganggap guru sebagai pihak yang lebih lemah dalam hubungan. Faktor-faktor seperti perbedaan usia, ukuran fisik, atau bahkan gender dapat mempengaruhi persepsi siswa tentang kekuasaan. Guru harus didukung oleh sistem pendidikan yang menghormati dan melindungi mereka dari segala bentuk perlakuan kasar.

Media sosial dan budaya populer juga memiliki peran dalam perilaku siswa terhadap guru. Beberapa siswa mungkin terinspirasi oleh perilaku yang tidak hormat terhadap guru yang mereka lihat di media atau dalam lagu-lagu populer. Pemahaman yang salah tentang bagaimana seharusnya bersikap terhadap guru dapat disebabkan oleh paparan kepada konten-konten ini.


Siksaan terhadap guru terkadang juga menjadi bentuk protes siswa terhadap sistem pendidikan yang mereka anggap tidak memadai. Mereka mungkin merasa frustrasi dengan kurikulum yang monoton, tekanan akademik, atau cara guru mengelola kelas. Ini bukan alasan untuk tindakan yang tidak terpuji, tetapi memahami penyebab ketidakpuasan siswa dapat membantu perbaikan sistem pendidikan.

Latar belakang sosial dan keluarga siswa juga dapat memainkan peran dalam perilaku mereka terhadap guru. Beberapa siswa mungkin berasal dari lingkungan di mana kekerasan atau ketidaktaatan terhadap otoritas dianggap wajar. Membangun kesadaran tentang pentingnya sikap hormat terhadap guru di semua lapisan masyarakat adalah langkah yang sangat penting.

Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk perilaku anak-anak mereka. Mereka harus mendidik anak-anak tentang pentingnya menghormati guru dan mengatasi sikap yang tidak pantas terhadap mereka. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam hal ini sangat penting.

Siksaan terhadap guru adalah masalah yang serius dan merugikan bagi pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pendekatan yang holistik, melibatkan pihak-pihak terkait, seperti sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Pembangunan kesadaran, edukasi, dan perubahan budaya adalah langkah-langkah penting yang harus diambil agar guru dapat bekerja dalam lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun