Sebagai umat yang beragama, tentu orang tua ingin mengenalkan Tuhan kepada anak. orang tua tentu tidak mau anak menjadi orang yang tidak patuh agama. tapi mengenalkan Tuhan kepada anak kecil haruslah hati hati. karena jika salah pengucapan maka akan menjadi salah persepsi kepada anak.Â
Sebagai contoh, orang tua sering melibatkan Tuhan saat anak melakukan hal hal yang tidak baik. banyak dari para bunda yang menakut nakuti anak dengan hukuman yang diberikan oleh Tuhan. sebagai contoh saat anak berkata kotor maka bunda sering berkata seperti ini:"jangan bicara kotor nanti kamu dihukum sama Tuhan, atau jangan berbuat nakal nanti masuk neraka. perkataan perkataan tersebut akan menimbulkan persepsi buruk anak tentang Tuhan.
Banyak dari anak anak yang ketika ditanya bagaimana Tuhan itu maka mereka akan menjawab seperti raksasa, tukang hukum, matanya besar, dll. mengapa mereka beranggapan demikian? karena orang tua selalu mensugesti anak bahwa Tuhan adalah yang suka menghukum. niatnya memang baik agar anak mengenal Tuhan dan tidak akan mengulangi perbuatannya. namun yang terjadi adalah anak akan perbikiran berbeda dan bertolak belakang. maka pemilihan kata jika ingin mengenalkan sesuatu kepada anak haruslah hati hati.Â
Jika kita ingin melibatkan Tuhan dalam mencegah perilaku anak maka kita pilih kata kata yang baik, seperti "nak, jangan berbuat  seperti itu ya, Tuhan itu sayangnya kepada anak anak yang baik",jika kita mengatakan hal seperti itu kepada anak maka anak akan menggambarkan Tuhan dengan yang baik baik karena suka kepada anak yang bauk baik.Â