Mohon tunggu...
Fadma Aji Pramudita
Fadma Aji Pramudita Mohon Tunggu... Dosen - Master of Nursing Student

Q.S Ali Imron: 110

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Permainan Rumah Singgah dan Kartu Pintar untuk Stimulasi Kognitif Pasien Skizofrenia

30 Januari 2020   12:00 Diperbarui: 30 Januari 2020   12:50 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cabellhealth.org

Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa berat yang dapat memepengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku individu Pada pasien skizofrenia diantaranya mengalami penurunan/ketidakmampuan berkomunikasi, ketidakmampuan menilai realita atau berhalusinasi, afek tidak wajar, berperilaku aneh, dan memiliki gangguan kognitif (Keliat, 2011).

Penatalaksanaan skizofrenia tidak cukup hanya satu hal dengan psikofarmaka tetapi juga memerlukan intervensi lain yaitu non psikofarmaka seperti terapi modalitas. Terapi Modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa termasuk untuk pasien dengan diagnosa skizofrenia. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif (buruk) menjadi perilaku yang adaptif (baik) (Prabowo, 2014). Macam terapi modalitas yaitu terapi individu, lingkungan, biologis, kognitif, keluarga, kelompok, perilaku, dan terapi bermain.

Permainan rumah singgah dan kartu pintar merupakan hasil modifikasi dari beberapa permainan yaitu ludo, ular tangga, dan kartu remi. Permainan ini termasuk dalam salah satu terapi modalitas dengan kategori terapi aktifitas kelompok. Permainan Rumah Singgah merupakan permainan inovasi yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang pemain. Permainan ini menuntut para pemain untuk mengatur strategi dalam menjalankan pionnya dengan menggunakan nilai dadu agar mencapai tujuan sehingga memenangkan permainan. Setiap pemain diwakili dengan salah satu warna yaitu merah, hijau, biru, dan kuning. Terapi rumah singgah dan kartu pintar ini mengandung unsur warna, berhitung, mengingat, dan berkonsentrasi yang dapat menjadi stimulus bagi kemampuan kognitif seseorang.

Prosedur pelaksanaan

  • Memulai permainan dengan Peserta meletakkan pion pada rumah sesuai dengan warna masing-masing.
  • Salah satu peserta melempar dadu dan menjalankan pionnya sesuai jumlah dadu, kemudian di lanjutkan dengan peserta berikutnya secara urut.
  • Peserta yang pionnya tiba di kolom perintah mundur dan mendapat simbol "batu" maka peserta harus mengambil kartu pintar dan menjawabnya.
  • Untuk peserta yang tidak bisa menjawab, maka pertanyaan dapat dilempar ke peserta yang lain
  • Begitu seterusnya hingga ditemukan pemenangnya.
  •  Peserta dikatakan menang apabila pionya telah sampai rumahnya lagi (1 putaran)
  • Untuk sampai ke finish disesuaikan dengan jumlah dadunya. Misal membutuhkan 4 angka ke finish sedangkan angka yang keluar di dadu adalah 6 maka peserta menggerakkan pion ke depan 4 kali dan kembali mundur 2 kali.

Permainan ini sudah pernah dilakukan uji coba di salah satu bangsal di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia Yogyakarta selama 3 hari dengan 4 peserta dengan diagnosis skizofrenia. Didapatkan data peserta mengatakan permainan terasa seru dan tertantang dengan permainan serta pertanyaannya. Pasien juga mampu mengikuti permainan hingga selesai dan mampu berkonsentrasi selama permaian. Uji coba ini menunjukkan bahwa permainan rumah singgah dan kartu pintar ini mampu menstimulasi kemampuan kognitif pasien skizofrenia seperti kemampuan berfikir, berkonsentrasi, dan mengingat serta  mampu menambah interaksi antar pasien. Manfaat yang lain yaitu permainan ini mampu dijadikan sarana distraksi terutama untuk pasien dengan halusinasi.

Distraksi adalah mengalihkan perhatian ke sesuatu hal yang lain.  Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kala dan Dahrianis (2014) menjelaskan bahwa ketika pasien melakukan terapi aktifitas kelompok, pasien terfokus pada permainan sehingga hal ini dapat mengalihkan perhatian pasien kehalusinasinya.  Selain itu dalam terapi ini juga menuntut pasien untuk saling bercakap-cakap. Bercakap-cakap merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengontrol halusinasi. Di dukung dengan penelitian Tokalese dkk (2016) yang menunjukkan adanya pengaruh aktivitas kelompok terhadap kemajuan pengobatan untuk pasien dengan halusinasi.

WRITER TEAM:

  1. Fadma Aji Pramudita, S.Kep., Ns . Mahasiswa Magister Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  2. Shanty Wardaningsih, S. Kep.,Ns., M. Kep., Sp. Kep. Jiwa., Ph.D. Dosen Magister Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  3. Yonni Priyanto, S. Kep.,  Ns., M. Kep., Sp. Kep. Jiwa. Preseptor Rumah Sakit Jiwa Ghrasia Yogyakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun