Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Temuan Jejak Orang Madyan, Aikah, dan Rass yang Disebut dalam Al-Quran

14 April 2020   11:26 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:10 20268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompleks megalitik kuno di meghalaya India. Sebelah utara Bangladesh. ( sumber: www.ancientpages.com )

Zona siang atau zona tengah hari berada pada wilayah teluk benggala, dikarena titik garis bujur 90 derajat tepat berada di wilayah ini. Matahari membutuhkan waktu 6 jam untuk mencapai wilayah ini. Yang berarti ketika terbit fajar di wilayah ini pada pukul 06:00, pada saat yang sama di Tuvalu telah menunjukkan pukul 12 siang atau tepat tengah hari.

Adapun toponim yang tepat di garis bujur 90 derajat yang maknanya identik dengan zona waktunya, adalah toponim "Madhyanagar Bazar" yang berada di wilayah Bangladesh. 

Madhya = tengah atau pertengahan; nagar = negeri atau kota; bazar = pasar. Dalam bahasa Sanskrit kata "madhyAhna" berarti: siang atau tengah hari. Sehingga, Madhyanagar Bazar dapat bermakna: "Pasar negeri tengah".

Yang menarik karena sebutan "Bazar" atau pasar yang melekat pada toponim tersebut sejalan dengan riwayat dalam kitab suci yang mengatakan bahwa bangsa Madyan adalah bangsa yang menguasai kegiatan perdagangan. Nabi Syuaib diutus kepada mereka untuk memberi teguran atas kecurangan transaksi perdagangan yang mereka lakukan.

Garis buju 90 derajat yang melintasi wilayah Madyanagar Bazar di Bangladesh (Dokpri)
Garis buju 90 derajat yang melintasi wilayah Madyanagar Bazar di Bangladesh (Dokpri)
Letak wilayah Madyanagar Bazar di Bangladesh (Dokpri)
Letak wilayah Madyanagar Bazar di Bangladesh (Dokpri)
Demikianlah, fakta yang diungkap dalam uraian ini menunjukkan jika orang Madyan sesungguhnya adalah orang yang berasal dari wilayah Asia Selatan.

Adapun keberadaan jejak mereka yang ditemukan banyak tersebar di wilayah Timur Tengah pada masa sekarang, dapat diduga adalah jejak mereka setelah exodus meninggalkan kampung halaman mereka yang tertimpa azab Allah.

Namun demikian, Fakta lain yang menguatkan bahwa mereka memang berasal dari wilayah Asia Selatan dapat ditinjau dari penamaan wilayah tempat tinggal mereka di Timur Tengah yang masih saja bernuansa bahasa Asia Selatan, yaitu: 'Kadesh'.

Meskipun Herodotus menyebut Kadesh berasal dari bahasa Arab "Al Kads" yang artinya "suci"...

"The Arabian name is Al Kads, the Holy ; it is sometimes also called Kadesh. Herodotus again mentions it (Thalia, c. 5) as a city of Palaestine, not much less than Sardis" (The History of Herodotus vol. I - Explanatory and Critical from: Larcher, Rennell, Mitford, Schweighaeuser. 1824: 201)

Lalu dari sumber yang lain menganggap nama Kadesh berakar dari bahasa Semit Barat (Kanaan) QD-S yang artinya "suci". Yang diterjemahkan sebagai "Qdsw" di Mesir, dan "Kades" di Hittite . Dengan varian ejaan Akkadian, seperti "Kinza", "Kidsa", "Gizza".

Namun dalam hal ini, saya cukup yakin jika teori yang saya ajukan untuk hal ini memiliki landasan yang lebih kuat dari itu semua.

Dalam pandangan saya, besar kemungkinan "Ka-desh" berasal dari bahasa India yang berarti  "Sebuah Negara". Yang dalam bahasa Bengali pun juga dapat diartikan sebagai "Sebuah Negara". Atau bisa juga ditinjau dalam bentuk lain dari bahasa India; "Gae Desh" yang  kurang lebih artinya "Negara yang hilang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun