Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna dari Ramalan "Empat Penunggang Kuda"

28 Maret 2020   00:02 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:15 11458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metafora "Empat Penunggang Kuda" di Akhir Zaman, oleh Albrecht Durer, seniman besar dari Jerman di masa Renaisans (sumber: museum seni rupa Amerika Serikat. via commons.wikimedia.org)

Wahyu 6:5-6

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Penunggang kuda keempat ini bernama Kematian . Dikenal dalam bahasa Yunani sebagai "Thanatos" (yang berarti "wabah"). Hanya penunggang kuda keempat ini yang satu-satunya diberi nama secara eksplisit oleh teks itu sendiri. 

Namun di sisi lain, penunggang kuda keempat ini digambarkan tidak membawa senjata. Berbeda dengan tiga lainnya yang digambarkan membawa "senjata". Meskipun demikian, ia disebut diikuti oleh malaikat maut.

Para sarjana umumnya menganggap warna pucat pada kuda merujuk pada warna; kuning kehijauan, hijau pucat, dan hijau kekuningan. Berdasarkan hal ini, beberapa sarjana berpendapat bahwa warnanya mencerminkan pucat mayat yang sakit-sakitan. Penunggangnya yang disebut "Thanatos" yang berarti "wabah" dalam bahasa Yunani, menguatkan pendapat ini.

Interpretasi saya pada metafora "empat penunggang kuda"

Sebelumnya, saya ingin katakan bahwa pada dasarnya saya setuju jika dikatakan bahwa "The Four Horsemen" adalah visi apokaliptik yang menggambarkan beberapa kejadian yang berlangsung di masa depan (dalam artian "waktu di masa depan" ditinjau dari persepktif John saat menulis kitab ini yang diperkirakan di antara abad ke 2 dan ke 3).

Saya memperjelas tinjauan perspektif "waktu di masa depan" dikarenakan jika merujuk pengamatan saya pribadi, kesemua tanda-tanda yang disebut dalam kemunculan empat penunggang kuda nampaknya telah terjadi beberapa ratus tahun yang lalu.

Dalam pandangan saya, untuk menunjukkan suatu interpretasi yang kuat terhadap ramalan "The Four Horsemen", waktu kemunculan masing-masing penunggang kuda haruslah dapat dibuktikan berada dalam suatu pola pembagian periodesasi waktu yang simetris.

Dalam banyak kasus pengamatan sejarah kuno, saya menemukan jika angka 360 umumnya digunakan untuk membagi periodesasi waktu. Perhitungan semacam ini misalnya dapat kita temukan dalam tradisi Hindu.

Selain itu, sebelum kita mengenal angka 365 sebagai jumlah hari dalam setahun, orang-orang di masa kuno pada dasarnya memang menggunakan angka 360 sebagai jumlah hari dalam setahun.

Jadi, dalam upaya menginterpretasi ramalan "empat penunggang kuda", saya mengasumsikan jika kemunculan masing-masing penunggang kuda haruslah berjarak 360 tahun. Dan perhitungan itu mesti dimulai pada tahun yang diperkirakan sebagai tahun kemunculan kuda pertama, yaitu kuda putih.

Nabi Muhammad sebagai penunggang kuda putih

Salah satu tokoh besar dalam sejarah umat manusia yang terkenal menggunakan kuda putih sebagai kuda tunggangannya adalah nabi Muhammad. Dengan merujuk pada asumsi ini, saya menggunakan tahun pertama kenabiaannya (ketika beliau memasuki usia empat puluh) sebagai dasar perhitungan, yaitu pada sekitar tahun 610 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun