Mohon tunggu...
Fadlan khaerul Anam
Fadlan khaerul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumni Sosiologi UI

Punya minat menulis berbagai topik dari kacamata sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Banyaknya Korban di Kanjuruhan, Bagaimana Sosiolog Meneliti Kekerasan Fans Sepak Bola?

2 Oktober 2022   11:02 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:55 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Open-air soccer fans holding large banner with goal isolated flat vector illustration. Sumber: Freepik

Pertandingan sepak bola di Kanjuruhan mengagetkan publik. Ini disebabkan banyaknya korban yang meninggal. Lantas bagaimana kekerasan bisa terjadi menurut kacamata sosiologi?

Minat Sosiologi Pada Kehidupan Kolektif

Sejak lahirnya sebagai disiplin ilmu, sosiologi punya minat khusus pada kehidupan kolektif dimana semua orang berkumpul dan mencapai cita cita bersama. 

Kehidupan kolektif ini terlihat dalam ritual keagamaan, gerakan sosial, lingkungan kerja, dan masih banyak lagi. Semuanya telah menjadi bagian tidak terpisahkan bagi setiap manusia di kolong langit ini.

Kehidupan kolektif sangat penting menurut sosiologi karena 2 hal. Tindakan kita sebagai manusia adalah cerminan dari seperangkat kode yang sudah dibangun dalam waktu yang lama, canggih, dan lengkap. Contohnya betapa kita tak sadar kenapa kita begitu bangga saat menggunakan kaos jersey bola dibandingkan kaos yang biasanya.

Alasan kedua, kita sebagai manusia terus menerus membangun pemaknaan kita dalam kehidupan kolektif. Kita merasa bahwa keanggotaan kita di sebuah kelompok untuk tujuan meningkatkan rasa bangga, rasa terhormat kita, dan akhirnya kita menjadi makhluk hidup dalam hutan belantara kolektif tersebut. 

Bahkan kita merasa harus melayani sesuatu yang dianggap lebih besar seperti Tuhan, atau melayani orang yang kita anggap keramat seperti tokoh agama, ketua ormas, hingga koordinator fans bola.

Namun, kehidupan kolektif ini kadang membuat kita kelewat batas. Bagaimana tidak, tindakan kekerasan yang kita lakukan, bisa kita cari pembenarannya dalam "kamus kehidupan kolektif" kelompok kita. Akhirnya kita membenarkan tindakan kekerasan tersebut. Kita juga dalam meningkatkan posisi sosial kita dalam keanggotaan, butuh usaha lebih untuk mencapainya. 

Akhirnya simbol simbol kelompok kita lekatkan dalam diri kita dan kita melakukan tindakan ekstrim untuk mencapai tujuan tersebut.

Bagaimana Sosiolog Meneliti Kekerasan Fans Sepakbola?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun