Mohon tunggu...
Fadiyah syafitri
Fadiyah syafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Fadiyah syaftri

Don't give up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Perceraian Kini

25 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   13:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maraknya perceraiian kini Penyebab banyaknya terjadi perceraian yang sekarang lebih Meningkatnya perceraian selama pandemi karna covid-19 ini. Dimasa sekarang ini banyak ekonomi yang menurun sangat drastis sedangkan  kebutuhan dikeluarga juga sekarang semakin banyak,banyak kepala keluarga kehilangan pekerjaannya dan menyebab kepala keluarga banyak yang menjadi pengangguran

Selain faktor ekonomi, faktor hukum dan kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi penyebab terjadinya perceraian di daerah itu. Namun, permasalahan ekonomi menjadi penyebab tertinggi.

dan di tengah pandemi Covid-19 pendapatan warga berkurang sehingga bermasalah terhadap perekonomian rumah tangga. Sang istri pun kemudian menggugat cerai suami ke kantor pengadilan agama.

Dan marak juga penyebab perceraian kini karna perselingkuhan,karna banyak keluarga kurangnya keharmonisan dikeluarga dan terjadilah perselingkuhan dan apalagi sekarang banyak yanga bisa selingkuh dimedia sosial yang sekarang semakin canggih. Di antaranya ialah munculnya wanita idaman lain, pria idaman lain, faktor kekerasan dalam rumah tangga juga sekarang sedang banyak terjadi makanya karna maraknya terjadi perceraiian kini banyak orang takut menikah karna banyaknya sekarang perceraian mereka menjadi trauma karna mendengar  cerita keluarga orang lain,atau pun malahan keluarga mereka sendiri.

Dan juga maraknya pernikahan dini memiliki berbagai macam dampak negatif dalam suatu hubungan Salah satunya adalah ketidaksiapan mental seseorang. di usia yang masih belia, seorang anak masih ingin hidup bebas dabelum memiliki kematangan emosional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun