Mohon tunggu...
fadillah nisrina
fadillah nisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mulailah dari hal kecil yang kamu bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Islam Dinasti Bani Ahmar dalam Pengambilan Kekuasaannya di Spanyol

15 September 2022   23:50 Diperbarui: 15 September 2022   23:53 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                bila kita memebicarakan islam di tanah spanyol pasti yang terbesit di kepala kita adalah istana LA-HAMBRA, LA-HAMBRA merupakan bukti bahwasanya islam pernah bersinar terang di tanah spanyol istana yang dibangun megah diatas bukit LA sabica yang berada di Granada yang dibangun pada tahun 1232 M oleh sultan Muhammad bin Al-ahmar dan seorang penguasa daulah bani ahmar. sultan Muhammad bin al-ahmar juka dijuluki sebagai pahlawan dari Granada.

                Al-hambra adalah sebuah kerajaan islam di granad spanyol, awalnya Granada meruapakan tempat pemukiman Iberia, setalah itu menjadi sebuah kota bagi para romawi dan menjadi kembali terkenal setelah granda berada ditangan islam, sebelumnya kota Granada dan kota-kota kecil yang berada di spanyol telah ditaklukan oleh pasukan dari bani ummayah di bawah komando thariq bin ziyad pada tahun 92 H / 711 M. namun setelah itu keadaan akhir spanyol runuth ditandai dengan kepemerintahan daulah bani muhawidun setelah perang Al-Iqab, sehingga kota cordova yang sebelumnya merupakan ibu kota islam dan menjadi pusat kekhalifan dan kota jean juga ikut runtuh pada tahun 624 H/ 1245M. pada masa ini islam mengalami kemorosotan banyak dari para raja-raja Kristen eropa ingin mengambil kekuasaan islam yang berada di Granada spanyol.

                namun hadirlah Muhammad ibn yusuf ibn  nasr atau yang lebih dikenal dengan Muhammad ibn al-ahmar yang merupakan sebuah pemimpin dari dinasti bani ahmar dan pendiri bani ahmar sendiri dating untum mempertahankan islam di Granada spanyol, kesempatan Muhammad al-ahmar ketika memulai unutk mengusai tanag granda spanyol pada terjadinya kekosongan kekuasaan di kerajaan Granada, pada saat penguasa granda meniggal dunia sang raja meninggalkan kekuasaannya tanpa memberitahukan siapa pewaris selanjutnya mendengar kabar ini Muhammad al-ahmar dengan cepat mengambil kekuasaan itu dengan dibantu oleh rekan-rekannya yang kala itu Granada dikenal sebagai tempat kerajaan terbesar yang berada di Andalusia.

                menginjak tahun 1244 M raja qusytala, Ferdinand III  yang beragama Kristen mendengar kabar bahwa Muhammad al-ahmar, tentang bagaimana masyarakatnya sangat menyayanginya dan menghormatinya dan Ia juga mendengar bahwasanya Muhammad al-ahmar sangat cerdas dan semnat yang membara unutk mengambil kembali tanah kekuasaan islam di Granada mendengar hal ini raja Ferdinand merasa bahwa Muhammad al-ahmar akan menjadi ancaman yang besar baginya sehingga raja ferdianand akan berjanji akan membuat Muhammad al-ahmar tunudk dalam kekuasaanya. tidak lama setelah itu raja Ferdinand II mengirim pasukan menuju Granada untuk melawan pasukan Muhammad al-ahmar dengan pasukan yang sanagt sempurna kauatanya dan mendapat dukungan dari raktanya sehingga terbilang sempurnalah sudah persiapan yang telah ia siapakan.

                kabar ini pun akhirnya samapai kepada Muhammad al-ahmar mendengarnya pun Muhammad sadar bahwa Ia tidak mungkin dapat mengalahkannya dengan ini Muhammad merelakannya untuk Fernand III dengan bersedia untuk tunduk dibawah kekuasaanya dengan memberikan kekuasaan penuh atasnya dengan membayar jizyah kepada raja Fernand III sampai batas yang belum ditentukan akhirnya raja Fernand pulang kehalamnya dengan bangga menunggangi kuda dengan kepala di tenggakkan bahawasnay mengatakan Ia telah kembali dengan membawa kemenangan ditanganya. namun tindakan yang dilakukan oleh Muhammad ini bukan sekedar tunduk melainkan salah satu rencana yang Ia buat untuk dapat mengalakan raja Fernand III nantinya.

                akhirnya keduanya terliabat dalam sebuah perjanjian, ini terpakasa dilakuakn oleh Muhammad lantaran Muhammad sudah mengetahui kekuatan musuh yang akan dihapi cara ini dipaaki oleh Muhammad al-ahmar unutk dapat mempertahanakan islam di tanag spanyol, setelah 10 tahun lamanya tunduk dalam kekuasaan raja frenand III banyak komitmen yang ia telah kerjakan serta kontribusi yang ia lakukan tentunya mendapat keuntungan besar yang dirasakan oleh raja Fernand sendiri, sekian lama itu Muhammad membuat pesiapan yang cukup matang dengamn mmebuat pasukanya menjadi lebih kuat menyaiapkan perlengkapan yang yang sepuluh kalilipat dibandingkan sepuluh tahu yang lalu dengan keperceyaan yang teguh dengan tujuan untuk menegakan ajaran Allah di bumi spanyol dengan itu Muhammad mengumumkan untuk meolak membayar pajak kepada raja Fernand III dan enggan untuk tunduk terhadap kekuasanya raja Fernand III lagi.

                akhirnya respon ini di terima oleh raja Fernand dengan ekspansi militer, dengan sangat percaya diri yang tinggi tanpa mengetahui bahwa pasukanya bukan seperti sepuluh tahun yang lalu. yang terjadi saat itu terjadilah perang yang sangat sengit dengan Muhammad al-ahmar sebagai pemimpin dari pasukanya menyerang musuh dengan menusuk dan mengayunkna pedangnya dengan sekuat tenaga unutk memusnahkan musuhnya tanpa apa peduli unutk meraih kemenagan umat islam tanpa henti pasukanya terus-menurus memberikan serangan yang bertubi-tubi sampai ia mendengar perkataan "cukup wahai panglima, tidak ada lagi yang tersisa dari kami {pihak musuh}" mendengarnya Muhammad sedikit bingung smabil menjawab dengan lantang "benarkah perang telah usai ?" di balas : " benar wahai panglima " orang-orang kafir telah berlali kesan kemari karena tidak tahan dengan serangan bertubi-tubi yang diberikan oleh pasukan Muhammad al-ahmar dengan gembira megatakan "kita menang!! kita tekah menang !!! ALLAHU AKBARR!! ALLAHU AKBARR!! " akhirnya seluruh kaum muslim pun turut senang dengan ikut bertakbir dan bergumuruhlas suara pedang. akhirnya pada tahun 1232 dengan resmi telah mengusai spanyol.

                dengan ini dapat disimpulkan bahwasnya strategi diplomasi islam yang telah di gunakan Muhammad al-ahmar dalam mengambil kekuasaan di tanah spanyol dengan memberikan kesempatan kepada pihak musuh {mengalah} terhadap keuasaanya karena ia tahu ia tidak dapat mampu mengalahkan musuhnya saat itu salah satu cara yang ia pakai adalah mundur dengan mempesiapkan kemabli matang-matang dengan membuat startegi yang lebih kuat dari sebelomnya serta adannya perjanijan diantar kedunnya (selama mengalah).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun