Mohon tunggu...
Fadhlan Alfarizi
Fadhlan Alfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta 2022

Selamat membaca wan Kawan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deskripsi Diri

25 September 2022   23:39 Diperbarui: 25 September 2022   23:46 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum wr.wb... :)

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Halo semuanya, Sebelum saya melanjutkan penulisan artikel ini, izinkan saya untuk memperkenalkan diri, sebab kata Orang tua dulu "Tak kenal maka tak sayang, Tak sayang maka tak cinta, Tak cinta maka tak kawin" hehehe.

Baik, perkenalkan nama saya Maulana Fadhlan Al Farizi biasa dipanggil Fadhlan dan biasanya orang terdekat memanggil saya dengan panggilan Aan. Saya berasal dari keluarga yang sederhana dan dilahirkan oleh ibu yang sangat hebat pada tanggal 16 Mei 2004 tepatnya di Provinsi DKI Jakarta di Kota Jakarta Utara dengan metode Caesar dan Alhamdulillah saya lahir dengan fisik yang normal dan dilahirkan dengan kondisi yang sehat. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara yang artinya saya anak Bungsu, satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan. Saya memiliki darah keturunan suku Betawi asli dari ibu dan suku Cirebon dari ayah.

Saya memiliki hobi bermain game, mendengarkan musik mellow, berenang, bermain futsal. Ketika saya masih kecil, saya dan kakak perempuan saya seringkali ditinggal pergi oleh orang tua karena mereka sibuk bekerja, yang dimana karena hal itu saya selalu dititipkan kepada paman saya yang suka bermain game di PlayStation 2, karena seringnya melihat paman saya memainkan game yang ada di konsol game itu, saya mulai tertarik dan berkeinginan untuk ikut memainkannya, biasanya saya memainkan game Downhill, Winning Eleven dan tentunya game yang bertemakan Race atau Balap membalap. Mulai dari situlah saya suka bermain game hingga akhirnya pada saat saya duduk di kelas 1 SDIT, saya mulai mengenal yang namanya Warnet atau Warung Internet, sama halnya dengan PlayStation 2, saya mengetahui Warnet karena Paman saya yang kerapkali bermain disana dengan memainkan game Online seperti Atlantica, Dota, League of Legends dan Point Blank atau biasa disebut PB. Pada saat itu saya kecanduan untuk memainkan game Point Blank karena menurut saya game tersebut sangatlah seru karena kita bisa bermain bersama dengan teman yang ada di Warnet maupun teman SDIT saya. Dengan memainkan game tersebut saya bisa menyewa billing komputer yang ada di Warnet dengan kurun waktu kurang lebih 3 jam dalam sehari pada akhir pekan dengan harga Rp.5000,00 . Hingga pada akhirnya pada saat saya menginjak kelas 6 SD saya mulai memfokuskan diri untuk belajar karena adanya Ujian Nasional atau UN, karena hal itulah saya mulai Move on dari game online yang ada di Warnet ke game online yang ada di Mobile yaitu Pixel Gun 3D, Crisis Action dan juga Getrich.

Seiring berjalannya waktu, setelah melewati kegiatan Ujian Nasional saya jarang memainkan semua game yang saya mainkan, dikarenakan harusnya fokus dan saran orang tua saya untuk giat belajar dengan sungguh sungguh demi mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SMP. Akan tetapi saya tidak memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan ke SMP negeri karena keluarga saya memilik background agama yang kuat serta semua kakak saya dan semua saudara-saudara saya melanjutkan ke Pondok Pesantren, ditambah lagi saya adalah tamatan dari SD Islam Terpadu yang mana niat saya melanjutkan ke Pondok Pesantren tidak lain dan tidak bukan untuk mempertajam ilmu dasar yang sudah saya dapat di SDIT. Alhamdulillah karena saya telah bersungguh-sungguh untuk menghafal doa doa yang orang tua saya berikan dan mengikuti semua saran orang tua saya, saya lolos seleksi dan diterima di Pondok Pesantren Daar el Qolam 2 Program Excellent Class.

Pada saat di Pondok Pesantren saya aktif dalam organisasi kepramukaan dengan bergabung ke dalam kontingen Jaguar Team. Yang mana itu adalah kontingen terbaik dan tertua yang ada di Pondok Pesantren Daar el Qolam 2. Dengan saya mengikuti organisasi kepramukaan, saya banyak belajar dari pengalaman dan tentunya dari kakak kelas saya yang selalu mengarahkan, mengajarkan, dan berbagi ilmu kepada kita Jaguar Team dan semua kontingen yang ada untuk selalu latihan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di Jaguar Team saya merasakan adanya rasa kekeluargaan, kebersamaan, loyalitas yang tinggi kepada sesama dan juga cara menghargai setiap kekurangan individu. Disana juga saya ditumbuhkan kepribadian yang bisa memimpin, mengatur waktu dan selalu berdisiplin pada tiap saat. Dan disana saya dipaksa untuk berkembang yang awalnya saya merasa adanya penekanan tapi karena telah terbiasa saya lakukan itu dengan hati dan sungguh-sungguh karena semua hal yang saya lakukan di organisasi kepramukaan itu tidak menjadi hal yang sia sia. Seperti latihan setiap sore untuk LKBB, setiap malam setelah belajar malam kita selalu latihan, saya mendapat ganjaran yang luar biasa yaitu pengiriman ke Pondok Pesantren lain yaitu La Tansa dan Darel Azhar. Pengiriman adalah suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena tidak semua orang bisa merasakannya.

Kelas 1 SMA atau kelas 4 di Pondok Pesantren, saat itulah saya pertama kali merasakan yang namanya pengiriman. Ya, memang sangatlah lelah untuk tetap latihan selama sebulan dan tetap belajar di kelas, jadi pada pagi hari kita belajar dan pada siang hari dan sore hari kita latihan tiap harinya, akan tetapi bukannya perjuangan butuh sebuah pengorbanan, dan juga Tidak ada kenikmatan yang didapatkan dengan kenikmatan, kenikmatan itu didapatkan melalui pengorbanan dan kerja keras.

yang artinya "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah adanya kepayahan".

Dengan adanya komitmen antara kita semua Lion Team, sebelumnya Lion Team adalah nama kontingen gabungan Pondok Pesantren Daar el Qolam 2 untuk pengiriman kepramukaan. Kesadaran dalam diri kita dan kita semua mempunyai satu tujuan, satu visi, satu misi serta satu keinginan yang sama yaitu memenangkan pengiriman tersebut, kita semua berusaha semaksimal mungkin dan seoptimal mungkin. Di Lion Team saya lebih lebih merasakan yang namanya menerima kekurangan tiap personal, harus bisa bekerja sama dengan yang lain, tidak egois, selalu rendah diri (tidak sombong), menerima kritikan dan masukan dan berlatih lebih keras lagi karena kita semua memikul nama besar Pondok Pesantren Daar el Qolam 2 yang mana nama Daar el Qolam 2 dalam hal kepramukaan tidak diragukan lagi. Dengan begitu, kita semua Lion Team secara tidak langsung diberi amanah oleh Kyai dan Ustadz serta kakak kelas sebelumnya untuk menjaga label tersebut. Dan Alhamdulillah segala puji bagi Allah kita Lion Team memenangkan dan berhasil menjadi Juara Umum di PELANGI XII (Perkemahan Gali Inovasi La Tansa yang ke-12) dan juga DEKLARASI VIII (Darel Azhar Kemah Ladang Remaja Berprestasi yang ke-8).

Baiklah, itu saja yang bisa saya ceritakan tentang diri saya sendiri. Jika ada manfaat yang bisa diambil maka ambilah manfaat tersebut, dan jika ada kata yang kurang berkenan atau kalimat yang tidak bisa dipahami saya minta maaf sebesar-besarnya.

Sekian, Terimakasih buat kalian yang sudah baca artikel saya ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun