Mohon tunggu...
Moch. Fadhil Reiza Putra
Moch. Fadhil Reiza Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa Sarjana Ilmu Sejarah - Universitas Negeri Malang

Hanya Seorang Mahasiswa yang ingin menjadi penulis namun enggan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Pacaran tapi ngatur-ngatur segala kehidupan kekasihnya, itu pacaran sama Manusia atau binatang peliharaan ?

16 Mei 2025   11:10 Diperbarui: 16 Mei 2025   11:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pacaran sudah menjadi kegiatan lumrah dan normal di Indonesia, banyak sekali anak muda mulai dari remaja bahkan anak-anak SD sudah mulai pacaran, jadi gak aneh jika pacaran menjadi kegiatan paling normal bagi orang-orang Indonesia. Biasanya jika sepasang kekasih menjalankan hubungan pacaran pasti akan ada aturan-aturan khusus terhadap hubungan mereka entah si cewe gaboleh gini-gini atau si cowo gaboleh gitu-gitu. Menurut saya, aturan-aturan seperti itu sebaiknya dihilangkan saja dari pikiran para sejoli yang melakukan hubungan pacaran, karena kebanyakan sejoli yang pacaran hubungannya kandas akibat pasangannya terlalu posesif dan mengatur sehingga banyak pasangan yang tidak nyaman bahkan terganggu akibat pasangannya yang toxic.

Saya mengingat ada kalimat yang berbunyi selain donatur dilarang ngatur, tapi apakah itu relate di kehidupan pacaran ? Jawabannya tidak sama sekali. Meskipun seorang pasangan memberikan effort besar seperti membelikan ini itu, sang pasangan tidak berhak mengaturnya. Maksud saya, pacaran itu adalah hubungan yang tidak terikat apapun, hukum tidak, Agama tidak, jadi buat apa seorang pasangan mengatur pasangannya. Pasangan tersebut juga bukan orang tuanya yang menyekolahkan, memberi makan, bahkan memberi kehidupan layak sejak kecil. Jadi sangat aneh jika masih ada orang pacaran tapi masih ngatur ini itu. Akibatnya kebanyakan pasangan yang terlalu mengatur, mereka pasti menjadi sangat posesif dan terlalu ketat sama pacarnya. Biasanya pacar nya yang posesif pasti akan melakukan tindakan apapun agar si pacar tetap berada di sisinya, entah ga dibolehin main sama temennya, ga dibolehin keluar rumah, ga dibolehin melakukan kegiatan ini itu, dan sebagainya. Akibatnya jika terlalu diatur, pasangan tersebut pasti akan merasa jengkel dan stress yang akhirnya terjadilah tindakan putus.

Memang hal tersebut dilakukan agar si pasangan tidak melakukan hal yang semaunya dan menjauhkannya dari hal yang buruk, namun, ga semuanya bakal menerima aturan-aturan itu. Bagaimana tidak, banyak sekali pasangan yang hubungannya kandas akibat terlalu diatur bahkan teman saya sendiri juga mengalami hal itu, ia terlalu dikekang oleh pacaranya sehingga ia tidak dapat melakukan kegiatan secara semestinya, ia sangat terganggu dan bahkan tidak senang jika pacarnya terlalu mengatur. Semua pasangan juga berhak punya kehidupan nya sendiri jadi sangat tidak make sense jika ada orang yang pacaran tapi malah mengatur segala kehidupan nya. Pacar kalian itu manusia bukan binatang peliharaan yang seenak jidat diatur-atur kehidupannya. Masih pacaran tapi banyak aturan, kalo emang pasangan yang sudah ke jenjang berikutnya atau menikah ya sah-sah saja mereka mengatur pasangannya, ya karena mereka terikat secara agama dan hukum, apalagi orang menikah sudah pasti tidak terikat sama orang tua dan yang menghidupi pasti pasangan nya entah si suami atau istrinya.

Kalo semua pasangan menormalisasikan tindakan aturan-aturan pada saat pacaran itu harus ada, ya semua pasangan pasti akan masuk ke siklus lingkaran setan. Siklus yang pasti terjadi di setiap pacaran, awalnya kenalan, terus dekat, pacaran, bermasalah, putus, mengulangi lagi dari awal. Siklus -- siklus ini bisa sangat terjadi jika si pasangan terlalu banyak memiliki aturan yang tidak make sense, sehingga membuat hubungan tersebut bisa kandas dan tidak bertahan lama. Jadi buat para pasangan diluar sana yang sedang berpacaran mending kalian stop ngatur-ngatur pacar kalian daripada hubungan kalian kandas dan tak bisa lanjut ke jenjang berikutnya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun