Sukamara view of the village. 1928
Di sebuah kampung, ada seorang anak kecil. Jika dilihat sekilas tidak ada yang spesial dari anak itu. Tubuhnya pun tidak sebesar anak-anak lain yang lebih beruntung dari dia.Â
Sama seperti halnya anak-anak biasa, namun yang membedakannya hanyalah kehidupan yang dilalui. Dimana ketika anak-anak lain bermain dengan sangat cerianya, dia berjualan untuk membantu perekonomian keluarganya.
Membawa termos besar berisikan es adalah rutinitas yang dia lakukan setiap hari dengan berkeliling kampung untuk menjual dagangan yang dia ambil dari seorang pemilik toko.Â
Bahkan ada satu kejadian dimana saat dia menjual dagangannya, ada pembeli yang menipunya sehingga kembalian yang dia minta tidak sebanding dengan apa yang dia bayar. Akibatnya, dengan berat hati anak kecil itu harus menanggung semua kerugian tersebut dengan menyerahkan semua tabungan yang dia miliki.
Setiap hari ia lalui dengan penuh semangat dan perjuangan demi memenuhi kebutuhan hidup sambil menerima pendidikan formal di sekolah. Di sini lah keistimewaan dan perjuangan berat yang dilalui anak itu di mulai.Â
Sejak bangku sekolah dasar, dia terus menerus mendapatkan peringkat 1 dikelasnya. Walaupun ia sangat sibuk untuk mencari uang, namun dia tak lupa juga belajar dan membaca buku. Saat dia sedang bekerja, bukupun tak lepas dari hadapannya.
Tumbuhlah anak tersebut menjadi seorang remaja yang penuh kerja keras tepatnya pada masa SMA. Pada saat itu, dia selalu mendapatkan peringkat 1 terus sehingga diapun dipercaya dan diminta untuk mengajar anak-anak orang yang tidak mengerti dengan mata pelajarannya dengan bayaran yang telah disepakati.Â
Namun dalam perjuangannya mencari rupiah pasti banyak halangan dan rintangan yang dilalui, tak jarang dia tidak dibayar tepat waktu sehingga memaksanya untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di daerahnya.
Akhirnya diapun lulus dari bangku SMA dan melanjutkan kuliah. Dia memutuskan untuk merantau karena tidak ada kampus yang dekat di daerahnya. Dia pergi merantau tanpa ada bekal dan ditemani sama sekali oleh keluarga.Â