Mohon tunggu...
Fadhil
Fadhil Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perjalanan Evolusi Manusia dalam Konteks Kehidupan dan Lingkungan

29 Juni 2025   23:22 Diperbarui: 29 Juni 2025   23:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perjalanan Evolusi Manusia dalam Konteks Kehidupan dan Lingkungan

Oleh: M Fadhil Athoillah

Ketika kita bercermin setiap pagi, jarang sekali kita merenungkan bahwa wajah yang kita lihat adalah hasil dari jutaan tahun evolusi. Manusia modern, atau Homo sapiens, bukanlah makhluk yang muncul tiba-tiba. Kita adalah produk dari perubahan perlahan, yang dibentuk oleh lingkungan, tantangan hidup, dan keinginan untuk bertahan.

*Dari Hutan ke Padang Rumput

Perjalanan panjang ini dimulai sekitar 7 juta tahun lalu di Afrika, saat nenek moyang manusia mulai berdiri tegak. Perubahan iklim mengubah hutan lebat menjadi padang rumput terbuka, mendorong spesies purba untuk beradaptasi. Tangan yang dulunya menggenggam dahan kini mulai memegang alat batu. Berjalan dengan dua kaki bukan hanya soal efisiensi energi, tapi juga membuka ruang bagi otak untuk tumbuh lebih besar.

*Otak Besar, Tantangan Besar

Dengan otak yang terus berkembang, manusia purba mulai memecahkan masalah, membuat api, merancang alat, bahkan membentuk bahasa. Inilah titik balik peradaban. Namun, ukuran otak yang besar juga membawa risiko: proses kelahiran menjadi lebih sulit, dan kebutuhan akan kerja sama sosial semakin meningkat. Di sinilah nilai kehidupan komunal mulai mengakar.

*Lingkungan sebagai Sekutu dan Musuh

Lingkungan terus menjadi pendorong evolusi. Dalam zaman es, manusia belajar berburu dalam kelompok, membuat pakaian, dan membangun tempat tinggal. Ketika iklim menghangat, mereka mulai bercocok tanam. Revolusi pertanian sekitar 10.000 tahun lalu mengubah manusia dari pengembara menjadi menetap. Namun, keputusan ini membawa konsekuensi: penyakit mulai menyebar, ketimpangan sosial muncul, dan alam mulai dikuras.

*Dari Evolusi Biologis ke Evolusi Budaya

Kini, evolusi kita tidak hanya biologis, tetapi juga kultural. Teknologi, pendidikan, dan nilai-nilai menjadi penentu arah kehidupan manusia. Kita mampu menciptakan kota, menjelajahi luar angkasa, bahkan mengubah gen kita sendiri. Namun, tantangan lingkungan tidak pernah hilang---justru semakin nyata. Perubahan iklim, krisis keanekaragaman hayati, dan pencemaran menjadi peringatan bahwa hubungan kita dengan alam masih rapuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun