Mohon tunggu...
EZER AYUSALIN NAZARA
EZER AYUSALIN NAZARA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalani, Lewati dan Teruskan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Nilai Budaya yang Terkandung dalam Film Fiksi "Dad I Just Wanna Say Something"

1 Desember 2022   20:37 Diperbarui: 1 Desember 2022   20:44 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan menonton film fiksi merupakan kegiatan yang kami lakukan dengan menonton bersama hasil karya film yang telah dibuat oleh mahasiswa FTV UPI yang telah dibuat dengan penuh kerja keras. Kegiatan ini kami lakukan oleh kelompok 2 Mahasiswa PMM 2 UPI yang bertempat di Lantai 1 Gedung FPSD UPI.

Film fiksi adalah sebuah genre film yang mengisahkan cerita narasi maupun fiktif. Sehingga dapat diketahui bahwa film ini membutuhkan narasi yang perlu dihafal dan di kreasikan oleh aktor dan aktris yang ada didalamnya. Pemain film fiksi harus mampu menyeimbangkan antara ekspresi tubuh dengan apa yang akan diucapkan.

Salah satu film fiksi yang kami tonton adalah film yang berjudul Dad I Just Wanna Say Something. Dari judulnya dapat kita ketahui bahwa film ini mengisahkan tentang keluh kesah seorang anak terhadap ayahnya. Lebih jelasnya adalah film ini mengenai pernikahan yang dianggap tidak boleh karena perbedaan suku diantara kedua belah pihak. Sehingga, didalam film tersebut terdapat makna budaya yang bisa kita maknai secara jelas dari alur filmnya. 

Didalamnya di ceritakan bahwa ada 2 orang sepasang anak muda yang pacaran dan ingin membangun keluarga, namun karena perbedaan suku dianggap tidak cocok dan tidak boleh, lebih tepatnya kedua suku tersebut adalah suku sunda dan suku jawa. 

Oleh karena banyak masyarakat yang menganggap jika pernikahan antara kedua suku yang berbeda tersebut, maka keluarganya tidak akan harmonis. Akan tetapi, pada kenyataannya semua tidak terjadi kepada setiap keluarga yang menikah dengan gabungan suku jawa dan suku sunda.

Oleh karena itu, nilai kebudayaan dalam fiksi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa tidak semua mitos ada benarnya karena jika kita yakin bahwa seseorang tersebut memang jodoh kita, maka itu akan terjadi. Sehingga dalam proses permasalahan tersebut semoga tidak menghalangi proses restu orang tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun