Masihkah anda percaya bahwa bahwa nenek moyang manusia adalah Adam yang diciptakan oleh tuhan dari tanah yang dibentuk, lalu ditiupkan ruh hingga ia menjelma seorang laki-laki?
Oh, sungguh sayang sekali!
Kisah penciptaan Adam terdapat dalam Quran, Alkitab Injil, dan Juga Torah (Taurat). Oleh sebab dari ketiga kitab suci tersebut Torah merupakan yang tertua, maka Torah-lah yang menjadi sumber cerita tersebut. Torah merupakan kitab suci Bani Israil, jadi kisah Adam itu sebetulnya untuk Bani Israil.
...sesungguhnya kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (QS.70:39)
Ada dua pengertian dari apa yang mereka ketahui. Pertama adalah sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka. Untuk diingat, bahwa Torah itu ditulis bagi para mantan budak yang hidup sekita 3500 hingga 4000 tahun yang lalu. Mungkin bisa anda bayangkan intelejensi mereka itu bagaimana?
Kedua, ialah sesuai dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Ketika masih menjadi budak bangsa Mesir, Yahudi itu pekerjaanya membuat batu bata, yang bahannya ialah dari tanah liat yang dibentuk, dijemur, dan selanjutnya dibakar. Nah, dengan demikian mitos Adam itu dibuat untuk memberikan pengetahuan tentang asal-usul manusia, agar mudah dipahmi oleh sebuah bangsa  yang tahunya hanya membuat batu bata.
Adapun tujuan dari diberikan pengetahuan palsu tersebut adalah untuk menghilangkan rasa rendah diri. Dengan mengetahui bahwasanya leluhur manusia itu satu, diharapkan para Bani Israil memandang bangsa-bangsa di dunia ini sama: tak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Dari situlah muncul kepercayaan diri.Â
Harun yang membebaskan Bani Israil dari perbudakan bangsa Mesir serta yang menyusun Torah, tidak hanya ingin sebatas merdeka secara status melainkan juga yang sangat penting adalah secara mentalitas. Tanpa adanya upaya tersebut, tentunya pasca lepas dari Mesir akan sangat rentan bagi Bani Israil untuk diperbudak oleh bangsa lain.Â
Oleh karenanya dilakukanlah revolusi mental, dan kisah Adam merupakan bagian dari itu. Jika di kemudian hari, dari keturunan para budak itu muncul raja sehebat Daud dan secerdas Sulaiman, pastinya merupakan buah dari kejeniusan Harun merevolusi mental Bani Israil.
Kepentingan lain ialah kampanye monoteisme untuk memepersatukan mereka.  Semula Bani Israil, yang terdiri dari dua belas suku, memiliki dan menyembah dewa masing-masing.  Praktik peribadatan kepada dewa-dewa membuat mereka sulit untuk dipersatukan. Pemujaan kepada dewa-dewa mengakibatkan masing-masing suku merasa paling unggul. Kisah Adam yang memunculkan sosok tuhan ialah upaya untuk menghapuskan keyakinan kepada dewa-dewa. Dengan hanya satu sosok yang disembah, Yahudipun berhasil dipersatukan, dan berhasil pula merebut kemerdekaan. Dengan dipersatukan oleh kepercayaan pada satu tuhan, mereka jug menjadi kuat dalam menghadapi  bangsa-bangsa lain Yng dilalui menuju tanah yang dijanjikan.