Kediri -- Program kerja unggulan dari Kelompok KKN PSDKU Universitas Brawijaya Kediri yang dilaksanakan di Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, adalah edukasi dan praktik langsung teknologi tepat guna Burger Composting. Program ini hadir sebagai solusi pengolahan limbah organik rumah tangga,pertanian dan peternakan yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat desa. Desa Bringin dikenal sebagai daerah agraris yang menghasilkan banyak limbah organik seperti sisa makanan, limbah jamur tiram, dedaunan kering, hingga kotoran ternak. Selama ini, limbah tersebut kerap dibuang begitu saja atau dibakar, sehingga mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan warga. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN PSDKU UB Kediri merancang program Burger Composting sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat melalui edukasi lingkungan berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada Minggu, 27 Juli 2025 di area terbuka dekat sumber air Desa Bringin. Kegiatan dihadiri oleh perangkat desa, Gapoktan dan kelompok PKK. Program ini dibimbing langsung oleh Bu Eka Nurwahyuni S.Pt., S.P selaku Dosen Pembimbing Lapang dan diikuti oleh 16 mahasiswa KKN dari lintas program studi.Â
Program edukasi dan praktik Burger Composting dilaksanakan dengan metode penyampaian materi dan demonstrasi lapangan. Sesi pertama dibuka dengan penyampaian latar belakang pentingnya pengolahan limbah organik dan penjelasan tentang konsep Burger Composting oleh tim KKN. Warga diajak memahami bagaimana sampah yang semula dianggap tak berguna bisa diubah menjadi kompos bernilai tinggi yang menyuburkan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dalam praktik lapangan, mahasiswa memandu peserta menyusun Burger Composting secara langsung. Lapisan demi lapisan limbah kering dan basah disusun seperti burger, terdiri dari: * Lapisan dasar: Limbah Jamur Tiram * Lapisan organik kering: daun kering * Lapisan organik basah: sisa dapur, kotoran hewan * Aktivator mikroba: EM4 dan molases Seluruh lapisan ini disusun secara berulang dalam jaring yang berbentuk melingkar dengan diberikan pipa di bagian tengahnya untuk membantu sirkulasi udara ke dalam tumpukan kompos yang memiliki fungsi untuk mempercepat dekomposisi, mengurangi bau tak sedap dan juga mengontrol kelembapan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI