Asimilasi dalam Teori Jean Piaget dan Perspektif Lev Vygotsky
Pendahuluan
Dalam dunia psikologi perkembangan, dua tokoh besar yang sering menjadi rujukan adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Keduanya memberikan kontribusi signifikan dalam memahami cara anak-anak belajar dan berkembang secara kognitif. Meskipun mereka memiliki pendekatan yang berbeda, kedua teori ini tetap relevan hingga kini dalam dunia pendidikan dan psikologi anak. Salah satu konsep penting dari Piaget adalah asimilasi, yang menjadi bagian dari proses adaptasi kognitif. Artikel ini akan membahas makna asimilasi menurut Piaget serta bagaimana konsep ini dapat diperkaya melalui lensa teori Vygotsky.
---
Asimilasi Menurut Jean Piaget
Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang terdiri dari empat tahap utama: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Dalam proses perkembangan ini, anak terus berinteraksi dengan lingkungannya dan membangun struktur mental (skema) yang lebih kompleks.
Salah satu konsep kunci dalam teori Piaget adalah adaptasi, yang terdiri dari dua proses utama: asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi adalah proses di mana seseorang mengintegrasikan informasi atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada. Dengan kata lain, individu mencoba memahami lingkungan baru dengan cara yang sudah dikenalnya.
Contoh: Seorang anak yang sudah tahu tentang burung sebagai hewan yang bisa terbang, mungkin menganggap kelelawar sebagai jenis burung karena bisa terbang. Ia mengasimilasi informasi baru (kelelawar) ke dalam skema lama (burung).
Akomodasi, sebaliknya, terjadi ketika skema yang ada tidak cukup untuk memahami pengalaman baru, sehingga harus dimodifikasi atau dibentuk ulang.
Asimilasi sering menjadi langkah pertama dalam menghadapi pengalaman baru, sebelum akomodasi dilakukan jika diperlukan. Piaget menekankan bahwa pembelajaran adalah proses aktif dan konstruktif yang dilakukan oleh anak melalui eksplorasi dan interaksi dengan lingkungannya.