Mohon tunggu...
eviendi hardi
eviendi hardi Mohon Tunggu... Mahasiswi S-1 Kebidanan di Universitas Airlangga

Hola ! Senang kenal dengan kalian semua, aku vindi seorang mahasiswi yang suka menulis terutama dibidang kesehatan, salam hangat ya! semoga bermanfat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perempuan Sehat, Perempuan Berdaya: Mengapa Vaksin HPV Penting untuk Remaja Perempuan

24 September 2025   11:25 Diperbarui: 24 September 2025   11:24 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Universitas Airlangga

Bagi Perempuan, kanker serviks atau kanker leher rahim, merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan, terutama di negara-negara yang masih berkembang seperti Indonesia. Data dari Kementrian Kesehatan RI, Setiap tahunya diperkirakan terdapat lebih dari36.000 kasus yang terinfeksi kanker serviks. Ironisnya, sekitar 70 persen dari kasus tersebut baru diketahui pada stadium lanjut, sehingga meningkatkan risiko kematian secara signifikan. Namun, apakah Anda tahu bahwa terdapat metode yang sangat efektif untuk mencegahnya?Metode tersebut adalah vaksin Human Papillomavirus (HPV). Artikel ini akan menjelaskan mengapa vaksinasi HPV merupakan langkah penting khususnya bagi Remaja Perempuan untuk melindungi masa depan mereka dari risiko kanker serviks.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV yang menetap. Virus HPV sangat umum dan mudah menular, terutama saat berhubungan seksual. Sebagian besar infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi tipe HPV berisiko tinggi tertentu, seperti tipe 16 dan 18, dapat memicu perubahan sel pra-kanker di leher rahim yang jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi kanker serviks. Data menunjukkan bahwa lebih dari 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia dikaitkan dengan HPV tipe 16 dan 18. Fakta ini menunjukkan bahwa fokus pencegahan dengan vaksin HPV adalah pendekatan yang paling efektif. 

Vaksin HPV berfungsi dengan cara melatih sistem imun untuk mengenali dan melawan virus HPV, sehingga vaksin ini paling efektif diberikan kepada remaja, jauh sebelum merekamenikah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi HPV sebagai bagian dari program imunisasi rutin untuk anak perempuan berusia antara 9 hingga 14 tahun. Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet pada tahun 2019 melaporkan bahwa di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, prevalensi infeksi HPV tipe 16 dan 18 telah menurun hingga 83% di kalangan remaja perempuan. Penurunan ini juga terlihat pada wanita muda di usia 20-an, menunjukkan adanya efek perlindungan yang bertahan lama. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin tidak hanya untuk mencegah infeksi namun juga mencegah
kondisi penyakit yang lebih serius.


Sejak pertama kali disetujui, lebih dari 100 juta dosis vaksin HPV telah diberikan di
seluruh dunia. Berbagai studi besar telah menunjukkan bahwa vaksin ini sangat aman. Efek samping yang umum terjadi biasanya ringan, seperti rasa nyeri di lokasi suntikan. Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa perlindungan dari vaksin ini dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Lalu mengapa Remaja Perempuan menjadi sasaran utama? Sistem imun remaja cenderung memberikan respons yang lebih kuat terhadap vaksin, menghasilkan perlindungan yang lebih efektif dan tahan lama. Selain itu, Tingginya tingkat vaksinasi di kalangan remaja tidak hanya memberikan perlindungan bagi para penerima vaksin, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya kekebalan kolektif, yang dapat menurunkan lajupenyebaran virus secara umum.


Kanker serviks bukanlah sebuah takdir yang harus diterima. Dengan berkembangnya
Ilmu Pengetahuan, kita memiliki berbagai cara dan metode yang efektif untuk mencegahnya, salah satunya melalui vaksin HPV ini. Menganjurkan Remaja Perempuan untuk menerima vaksin ini bukan sekadar melindungi diri mereka dari satu penyakit, tetapi juga memberi mereka peluang untuk menjalani hidup sehat dan produktif, tanpa ancaman kanker serviks yang dapat merenggut masa depan. Masyarakat, Tenaga Medis dan Kesehatan hingga Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam memberikan edukasi serta memastikan seluruh Perempuan khususnya Remaja agar mendapatkan akses vaksin ini. Mari kita jadikan vaksinasi HPV sebagai fokus pencegahan utama, sebagai langkah nyata menuju masa depan di mana kanker serviks menjadi penyakit yang hanya dikenang dalam buku sejarah.

REFERENSI

Umutesi, G., Hathaway, C. L., Heitner, J., Jackson, R., Miano, C. W., Mugambi, W., Khalayi, L., Mwenda, V., Oluoch, L., Nyangasi, M. et al., 2024. The Potential Impact of a Single-Dose HPV Vaccination Schedule on Cervical Cancer Outcomes in Kenya: A Mathematical Modelling and Health Economic Analysis. Vaccines, 12(11), p.1248. doi:10.3390/vaccines12111248. 

Bao, W., He, X., Huang, Y., Liu, R. & Li, Z., 2024. The Clinical Effectiveness of Single-Dose Human Papillomavirus Vaccination. Vaccines, 12(9), p.956. doi:10.3390/vaccines12090956. 

Malvi, S. G., Esmy, P. O., Muwonge, R., Joshi, S., Poli, U. R. R., Lucas, E., et al., 2024. A prospective cohort study comparing efficacy of 1 dose of quadrivalent human papillomavirus vaccine to 2 and 3 doses at an average follow up of 12 years post-vaccination. Journal of the National Cancer Institute Monographs. Published online 12 November. doi:10.1093/jncimonographs/lgae042. 

World Health Organization, 2023. Global impact and cost-effectiveness of one-dose versus two-dose human papillomavirus vaccination schedules: a comparative modelling analysis. BMC Medicine, 21, Article number: 313. doi:10.1186/s12916-023-02988-3. 

Comparative Efficacy Study Group, 2023. Comparative effectiveness and immunogenicity of single-dose and multi-dose human papillomavirus vaccination: a systematic review. BMC Public Health, [online] 2025 (available ahead-of-print). doi:10.1186/s12889-025-23496-4. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun