Anak yang Kesulitan Saat Belajar MembacaÂ
Saat duduk di Sekolah Dasar anak-anak akan diajarkan untuk membaca dan mencintainya. Proses belajar membaca dibantu guru dengan menggunakan metode mengenal bunyi, mengenal kata dan menguraikannya menjadi huruf-huruf pembentuknya.Â
Terkadang guru mengenalkan anak dengan buku yang bertema sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Anak yang sudah lancar membaca maupun yang belum lancar akan diajak membaca bersama-sama melalui strategi menebak isi buku dari gambar-gambar ilustrasi cerita.
Anak yang kesulitan membaca perlu dukungan yang tepat untuk meningkatkan kemampuannya dan menjaga rasa percaya dirinya. Dampak dari kompetensi membaca yang rendah bisa sangat fatal bagi perkembangan anak.Â
Mereka akan menjadi minder dan mengalami masalah perilaku maupun emosinya sehingga merasa dikucilkan sebab dia bukan bagian dari teman-temannya yang pandai membaca.Â
Sedangkan dalam setiap proses belajar sangat penting bagi seorang anak untuk merasa bahwa dia sampai pada suatu pencapaian. Apabila anak merasa bahwa dia tak pernah sampai dimana-mana maka dia akan merasa terpuruk dan rendah motivasi belajarnya.
Di awal kegiatan membaca penting bagi guru untuk melakukan asesmen awal tentang kondisi belajar anak. Bagaimana dengan orang tuanya, apakah mereka yang mengajari anak belajar di rumahnya atau orang tua menyerahkannya pada guru les dan pembimbing belajar atau anak tak mendapat bantuan belajar di rumah dan harapan untuk bisa membaca ada di pundak guru sepenuhnya.Â
Untuk kemungkinan terakhir akan sangat sulit bagi anak mencapai tingkatan membaca yang diharapkan sebab sejatinya dukungan guru dan orang tua merupakan satu sinergi dan bantuan yang diperlukan anak.
Setelah mengetahui kondisi lingkungan belajar anak, anak yang kesulitan dalam belajar membaca perlu dibuatkan rencana belajar yang menyenangkan baginya dan tanpa tekanan.Â
Dalam belajar anak harus merasa nyaman tanpa takut disalahkan atau ditertawakan. Di kelas yang pembelajarannya klasikal maka penilaian teman sekelas tidak dapat dihindarkan. Namun guru harus mengarahkan komunitas belajar itu untuk menumbuhkan motivasi anak belajar membaca.
Kecepatan tiap anak dalam memahami tidak sama. Khusus bagi anak yang masuk dalam kelompok lambat belajar membaca guru harus memberikan bahan dan target pencapaian yang sesuai.Â