Mohon tunggu...
everyanafarah
everyanafarah Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka untuk mengunggah berita untuk memotivasi semua orang agar selalu memiliki semangat tanpa penat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Kelompok19 UMSIDA Berkolaborasi dengan Petani di Pungging Pasuruan dan sukses dalam Mengembangkan Perkebunan Cabai hingga hasil melimpah

7 Februari 2025   18:53 Diperbarui: 7 Februari 2025   18:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Kelompok 19 UMSIDA berhasil dalam Menanam Perkebunan Cabai hingga hasil melimpah

Mahasiswa KKN Kelompok 19 berhasil berkolaborasi dengan petani cabai di pungging hingga mendapatkan hasil yang sempurna.nah kebetulan yang memiliki Perkebunan cabai di sini adalah orang malang yang berniat untun investasi di beberapa daerah,salah satunya di desa Pungging Tutur Pasuruan.
Kalau ngomongin cabai, pasti kebayang pedesnya, kan? Nah, di Desa Pungging, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, ada perkebunan cabai yang sukses banget dikembangkan sama para petani lokal. Mulai dari cabai rawit sampai cabai besar, semuanya tumbuh subur di sini.

Beberapa waktu lalu, Mahasiswa KKN Kelompok 19 sempat ngobrol sama Pak rusdi, salah satu petani cabai di desa ini. Kata beliau, tanah di Pungging ini cocok banget buat budidaya cabai karena teksturnya yang gembur dan cuacanya yang mendukung. "Kalau musim hujan begini, kita memang harus ekstra hati-hati biar tanaman nggak kena jamur. Tapi kalau udah panen, wah hasilnya bisa bikin senyum terus," ujar Pak Rusdi sambil menunjuk deretan tanaman cabai yang lagi berbuah lebat.
Di perkebunan ini, cabai mulai bisa dipanen setelah tiga sampai empat bulan ditanam. Biasanya, dalam satu kali panen, petani bisa mengumpulkan ratusan kilogram cabai. Bahkan kalau lagi musimnya bagus, satu hektare lahan bisa menghasilkan lebih dari satu ton cabai. Kebayang, kan, sebanyak apa itu?

Harga cabai juga naik turun tergantung musim. Kalau pas harga lagi tinggi, keuntungan petani bisa berlipat ganda. "Pernah waktu itu harga cabai tembus Rp100 ribu per kilo, wah rezeki nomplok buat petani," kata Pak Rusdi sambil tertawa. Tapi di sisi lain, kalau harga lagi turun, ya petani juga harus putar otak biar tetap untung. Salah satu caranya dengan mengeringkan cabai untuk dijual dalam bentuk bubuk atau dijadikan olahan sambal kemasan.
Tidak hanya soal hasil panen, petani di Pungging juga mulai menerapkan teknik pertanian modern buat meningkatkan produktivitas. Beberapa di antaranya sudah menggunakan sistem irigasi tetes biar tanaman tetap dapat asupan air yang cukup tanpa harus repot menyiram satu per satu. Selain itu, mereka juga mulai beralih ke pupuk organik supaya tanah tetap subur dalam jangka panjang.

Oh iya, perkebunan cabai di Pungging ini juga sering didatangi mahasiswa yang lagi KKN,termasuk Mahasiswa KKN Kelompok 19 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dengan ini,kami biasanya membantu petani buat mengembangkan teknik bertani yang lebih efektif, termasuk mengajarkan cara pemasaran online biar cabai dari desa ini bisa dikenal lebih luas.
Di sela-sela obrolan, Pak Rusdi sempat cerita kalau beberapa tahun lalu sempat terpikir buat berhenti bertani cabai karena harganya sering nggak stabil. Tapi setelah melihat peluang bisnis dari produk olahan cabai, dia jadi semangat lagi. "Sekarang nggak cuma jual cabai segar, tapi juga olahan kaya sambal dan cabai bubuk. Lumayan, bisa nambah pemasukan," katanya sambil tersenyum.

Dengan perkembangan teknologi dan inovasi pertanian, petani di Pungging makin optimis buat mengembangkan usaha mereka. Beberapa sudah mulai bekerja sama dengan pasar modern dan restoran untuk memasok cabai segar. Ada juga yang memanfaatkan media sosial buat jualan langsung ke konsumen.seperti saat ini,Mahasiswa kelompok 19 juga membuat akun promosi di tik-tok untuk menarik perhatian dan memotivasi para petani agar tetap berambisi untuk kesuksesan dalam pertanian.
Jadi, kalau kamu lagi main ke daerah Tutur, jangan lupa mampir ke Desa Pungging. Selain bisa lihat langsung proses budidaya cabai, kamu juga bisa ngobrol langsung sama petani yang penuh semangat. Siapa tahu, kamu jadi kepikiran buat coba berkebun sendiri atau minimal makin menghargai kerja keras para petani di balik setiap sajian pedas yang kamu nikmati!

Penulis:Everyana Frienansia Farahdiba

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun