Mohon tunggu...
Eva Suarthana
Eva Suarthana Mohon Tunggu... Dosen - Seorang dokter dan epidemiolog yang saat ini bekerja sebagai peneliti di Montréal, Canada.

Seorang dokter dan epidemiolog yang saat ini bekerja sebagai peneliti di Montréal, Canada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Mental, Kasat Mata

28 Oktober 2019   20:17 Diperbarui: 28 Oktober 2019   20:40 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam seri Amazon terbaru, Modern Love, Anne Hathaway memainkan karakter bernama Lexi, seorang pengacara muda yang cantik dan cerdas, tetapi memiliki gangguan bipolar. Dalam seri berjudul "Take Me as I Am, Whoever I Am"  ini karakter Lexi menggambarkan bagaimana seseorang dengan gangguan ini bisa mengalami perubahan emosi yang sangat drastis dari fase mania (sangat bahagia, energetik, percaya diri) ke fase depresi (sangat sedih, terpuruk, atau pesimis).  

Di seluruh dunia, gangguan bipolar diperkirakan didapati pada 1% (1 dari 100) orang, khususnya yang berusia muda, baik laki-laki maupun perempuan. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga karena faktor lingkungan, seperti kekerasan pada masa kanak-kanak atau stres yang berkepanjangan, dan faktor genetik. 

Pasien dengan gangguan bipolar memiliki risiko tinggi untuk bunuh diri atau mencederai diri sendiri. Pasien sebaiknya dievaluasi oleh psikiater untuk mendapatkan terapi obat-obatan dan psikoterapi.

Karakter Lexi mengingatkan saya pada seorang teman baik yang mengalami gangguan bipolar. Seorang model cantik yang sukses, berasal dari keluarga mapan. Saat ia tampil di atas catwalk tidak akan menyangka teman cantik ini sering merasa kesepian dan tidak percaya diri. Saat depresi dia bisa mengurung diri di kamar berhari-hari, bahkan pernah beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya. 

Saat mania menguasai dirinya, energi memuncak tak terkendali, pernah ia ingin terbang lepas dari balkon. Siapapun yang baru mengenalnya tidak akan menyangka karena saat mood-nya stabil ia akan tampil ceria. Berbagai macam terapi dijalani sejak remaja, kadang berhasil kadang membuat moodnya memburuk. 

Ia sering mengeluh "bosan" gonta-ganti psikiater, mencoba berbagai terapi di dalam dan di luar negeri. Saat kami berpisah kota tempat tinggal, kami masih sering berkirim kabar dan ia akan bercerita tentang episode manik depresif yang dialaminya, perjuangan diri dan orang tuanya untuk mendapatkan terapi terbaik, agar 'menang' menjalani episode-episode depresi yang kelam dan menyedihkan. Terakhir saya mendengar kabar ia sudah menemukan inner peace dan pasangan hidup yang bisa menerima dirinya secara utuh. 

Alhamdulillah I'm so happy for her. You can not judge a book from its cover. Kita tidak bisa menilai orang dari penampilan fisik belaka, karena gangguan mental kasat mata. Menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi, itu yang bisa kita lakukan untuk mendukung mereka, selain mendoakan kesembuhan dan their wellbeing.

Further reading

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun