Mohon tunggu...
Eva Riris Kalit
Eva Riris Kalit Mohon Tunggu... Dokter - Ingin menulis

Dreaming, eating, sleeping

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan Film "Perahu Kertas"-Perahu Kertas yang Berlayar Terlalu Jauh

26 Juni 2020   02:22 Diperbarui: 26 Juni 2020   02:29 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

#ulasfilmkemdikbud

Perahu kertas merupakan salah satu film yang diadaptasikan dari novel karya Dewi Lestari yang cukup menarik banyak perhatian masyarakat. Tidak heran, Hanung Bramantyo sebagai sang sutradara telah berhasil memindahkan cerita sama persis dengan isi novel. Sehingga para penonton yang sudah terlebih dahulu membaca novelnya tidak merasa dikecewakan.

Film ini menceritakan kisah Kugy, seorang gadis pengkhayal yang mengaku sebagai agen Dewa Neptunus. Kehidupan Kugy dari masalah persahabatan, keluarga, cita-cita, dan cinta diceritakannya dengan melayarkan perahu kertasnya kepada Neptunus.

Penyajian film secara keseluruhan sangat menarik, khususnya penempatan back song yang selalu cocok dengan tiap adegan yang ditampilkan. Ditambah lagi, film ini juga memperlihatkan budaya dan seni dari Hindu Bali sehingga menambah nilai tambah tersendiri.

Sayangnya, sepertinya Kugy terlalu jauh melayarkan perahunya ke negeri khayalan. Cerita yang disajikan di film ini kurang masuk akal jika diterapkan di kehidupan nyata. 

Dimulai dari Kugy mempunyai radar yang seakan dapat menyelesaikan segala masalah dalam kehidupannya. Kisah persahabatannya dengan Noni yang begitu cepat putus karna masalah yang sebenarnya tidak terlalu jelas adanya dan begitu mudah berbaikan lagi. 

Salah satu hal yang juga cukup membingungkan dalam film ini adalah Noni yang merayakan ulangtahun yang ke 20 sementara mereka masih kuliah semester 1, sedangkan di dalam film tidak diceritakan jika Noni terlambat masuk kuliah.

Belum lagi kisah Keenan, pria yang dicintai Kugy. Kisah Keenan yang memperjuangkan cita-citanya sebagai seorang pelukis dengan tidak mempertimbangkan bagaimana pendapat orangtua dan nasib dia ke depan seakan khayalan belaka jika diterapkan di kehidupan nyata. Ditambah lagi, Keenan yang harus kembali ke rumah karena ayahnya mengalami stroke. 

Hal yang paling tidak masuk akal adalah ketika Keenan memilih meneruskan bisnis ayahnya yang hampir bangkrut sementara dia hanya menduduki bangku kuliah ekonomi selama satu semester. 

Film ini seakan mengajak penonton berkhayal untuk mengejar mimpi tidak peduli atas apa efek buruknya pada diri sendiri dan orang-orang disekitar. Padahal dalam kenyataannya, mimpi memang harus diperjuangkan, namun juga harus diikutsertakan banyak pertimbangan yang matang. 

Kisah cinta antara Kugy dan Keenan tidak jauh berbeda, terlalu rumit. Mereka saling mencintai namun tidak pernah memiliki titik temu. Kugy yang awalnya mempunyai pacar namun tiba-tiba mencintai Keenan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun