Mohon tunggu...
Etty Pratiwi
Etty Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perpustakaan Manjakan Anak Berkebutuhan Khusus

21 Desember 2022   10:08 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:13 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Aldito, salah satu sahabat ABK (Dok. pribadi)

Haloo Sahabat Literasi...

Kali ini mimin mau membahas tentang pertanyaan yang sering di tanyakan nih tentang salah satu sahabat kita yang sering sekali berkunjung di Perpustakaan SMP Negeri 12 Malang. Tapi sebelum kita membahasnya kita kenalan dulu yuk, kan pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang hihhihi.

Perkenalkan kami mahasiswa dari Universitas Negeri Malang  prodi D4 Perpustakaan Digital yang sedang mengikuti kegiatan magang MBKM di Perpustakaan SMP Negeri 12 Malang. Magang ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa mengenai kegiatan riil di dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja selama 1 semester. Dari magang yang mimin ikuti ini banyak sekali ilmu dan pengalaman yang didapat salah satunya yaitu siswa ABK yang sering berkunjung ke perpustakaan dan dari sini munculah pertanyaan, " Emang bener ya perpustakaan bisa memanjakan Anak Berkebutuhan Khusus ?..." 

eitsss jangan salah perpustakaan SMP Negeri 12 Malang bukan hanya bisa untuk memanjakan Anak Berkebutuhan Khusus saja, namun perpustakaan ini bisa menjadi sahabat bagi seluruh warga SMP Negeri 12 Malang karena pendidikan merupakan hak warga negara tanpa membedakan status sosial masyarakat seperti jenis kelamin, asal-usul, agama, budaya maupun keadaan fisik seseorang termasuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus pada dirinya, artinya setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan tanpa ada diskriminasi termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMP Negeri 12 Malang Ibu Sri Sulistijaningsih S.Pd.

Kepala Perpustakaan juga mengatakan bahwa awal mula muncul ide perpustakaan dapat memanjakan Anak Berkebutuhan Khusus karena melihat salah satu siswa bernama Aldito, Davino, dan Teguh yang sering mengunjungi perpustakaan. Dari sini Bu Lies sapaan akrab Kepala Perpustakaan SMP Negeri 12 Malang memperhatikan banyak siswa siswi ABK yang kurang perhatian. 

Maka dari sinilah beliau mempunyai ide untuk membuat layanan khusus ABK yaitu Perpustakaan manjakan Anak Berkebutuhan Khusus, gunanya untuk membantu dan mendampingi siswa siswi ABK agar tidak kesepian ataupun kurang perhatian. Keberadaan ruang perpustakaan bagi anak berkebutuhan khusus utamanya adalah sebagai pusat sumber informasi dan sumber insipirasi bagi masyarakat penggunanya, dalam hal ini penyandang kebutuhan khusus. Desain perpustakaan juga harus memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, fungsi perpustakaan yang ingin dilaksanakan dan siapa masyarakat pengguna yang akan dilayani oleh perpustakaan.

Perpustakaan menyediakan informasi yang aktual dan akurat dapat diperoleh setiap orang termasuk Anak Berkebutuhan Khusus. Salah satu caranya yaitu melalui perpustakaan. Dengan banyaknya informasi yang saat ini tersedia di perpustakaan bukan hanya untuk orang normal saja, akan tetapi Anak Berkebutuhan Khusus walau dengan keterbatasan fisik yang ada pada dirinya selayaknya juga berhak mendapatkan informasi yang sedang mereka butuhkan melalui pelayanan yang diberikan oleh pustakawan. Tentu saja dibutuhkan kerja sama dengan pihak lain yang kompeten dan memiliki usaha yang sungguh-sungguh dari anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kreatifitas mereka dalam mewujudkan partisipasi aktifnya di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat.

Pustakawan juga merupakan ujung tombak dari sebuah perpustakaan. Berkaitan dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus, pustakawan memiliki peranan penting didalamnya karena pustakawanlah yang akan berperan aktif di dalam kesehariannya. Pustakawan sebagai intelektual yang memiliki keahlian dalam menyediakan pelayanan di bidang kepustakaan sangat diharapkan peran aktifnya untuk melakukan transformasi perpustakaan agar mudah diakses oleh anak berkebutuhan khusus. 

Di sebuah perpustakaan hendaknya memiliki ruang atau paling tidak area untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Setelah perpustakaan memiliki ruang atau area untuk anak-anak ABK yang harus diperhatikan adalah koleksi anak-anak ABK tersebut, seperti koleksi braille dan sebagainya. Kepedulian pustakawan tentunya memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan minat baca dan kreativitas anak-anak, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satu misalnya, dengan melakukan kunjungan dan pembinaan ke perpustakaan sekolah. Pustakawan tidak hanya bertugas sebagai pengelola perpustakaan saja. Akan tetapi, pustakawan harus cakap dalam melayani pemustaka yang dalam hal ini adalah pemustaka berkebutuhan khusus.

Gambar 2. peminjaman buku oleh sahabat ABK (Dok. pribadi)
Gambar 2. peminjaman buku oleh sahabat ABK (Dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun