Mohon tunggu...
Edi Tempos
Edi Tempos Mohon Tunggu...

saya lahir di sumatera selatan, pernah tinggal di jambi. Lalu sekarang berada di jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tempo, Tama, dan SBY

10 Juli 2010   12:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempo memberitakan rekening gendut para perwira polisi Indonesia, yang disebut memiliki banyak uang di bank. Perkembangan selanjutnya sudah sama-sama kita ketahui,- setelah berseteru dan siap maju ke meja pengadilan, ternyata bisa di selesaikan oleh Bagir Manan dalam hal ini bertindak sebagai ketua Dewan Pers,- yang menjadi mediator, mempertemukan pihak polisi dengan pihak Tempo.

Perkembangan di Dewan Pers menjadikan kita semua harus menunda rasa ingin tahu,- benarkah perwira polisi itu memiliki banyak uang,- yang disebut Tempo rekening gendut ? itu benar atau hanya kabur burung ? Karena keputusan para pihak untuk tidak melanjutkan sangketa kebenaran itu ke meja hijau,- dan menyelesaikannya di meja dewan pers. Akhirnya HL Tempo menjadikan pegiat ICW jengah,- lalu melapor ke KPK. Sebut saja orang ICW yang maju ke KPK adalah Tama S Langkun,- Selanjutnya pula,- secara kebetulan Tama diserang oleh orang-orang yang saat ini masih gelap,- seperti kejadian teror terhadap pegiat ICW ini juga di hari yang gelap.

Hari ini di rumah sakit Asri, Tama menjadi warga negara yang penting. Dia di jenguk oleh Presiden Republik Indonesia, DR. Susilo Bambang Yudhoyono yang akrap dipanggil SBY,- Tama yang terbaring masih menahan sakit,- yang diakibat luka di tubuhnya, disalami presiden dan di ucapakan semoga lekas.

Tetapi kunjungan presiden SBY ke rumah sakit, tempat Tama dirawat menimbulkan banyak tapsiran. Ada yang menyebut; SBY melanjutkan sikap seorang negarawan,- seorang presiden yang memperhatikan elemen masyarakat yang giat mendukung pemberantasan korupsi,- dan kunjungannya adalah wujud dari dukungannya.  Ada juga yang memuji kunjungan presiden kepada Tama adalah bentuk rasa kemanusiaan SBY yang tulus dan mencari moment yang tepat, untuk mencari simpati publik.

Harapan dari para aktivis, tentunya SBY jangan hanya menunjukan simpatinya, tetapi harus berani memberikan perintah kepada Kapolri untuk segera mengungkap kasus teror ini. Dan apabila Kapolri tidak mampuh mengungkap kasus ini dalam waktu singkat,- ya... pecat saja.

Bagaimana menurut anda ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun