Mohon tunggu...
Eddy Suryodipuro
Eddy Suryodipuro Mohon Tunggu... Penulis - Warga NU

● Integrity is doing the right thing ●

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Berhenti Merokok, Titik!

23 Oktober 2017   15:16 Diperbarui: 23 Oktober 2017   15:21 3443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: http://www.freepik.com

Perenungan panjang terkait dengan niat untuk berhenti merokok dilakukan sejak setahun yang lalu, begitu banyak cobaan yang harus saya hadapi terlebih di lingkungan rumah dan juga tempat saya bekerja, tidak sedikit yang merokok tapi ada juga yang tidak merorok. Petualangan saya sebagai perokok dimulai sejak kelas 6 SD, waktu itu demi merayakan kelulusan saya dan teman-teman mulai mencoba merasakan hisapan asap rokok, sensasi dan juga aromanya saat itu membuat kami tidak berhenti terbatuk-batuk dan membuat dada menjadi sesak. 

Pengalaman diawal tersebut tidak menjadikan kami benar-benar untuk tidak menjadi perokok, bahkan setelah kejadian tersebut saya malah menjadi perokok aktif hingga tulisan ini saya buat sebagai motivasi untuk berhenti merokok dengan total.

Usia saya saat ini akan memasuki 40 tahun (dapat dibayangkan sudah berapa tahun saya menjadi perokok aktif kan?), kesadaran untuk berhenti merokok didapat dari banyaknya masukan dari teman-teman dan saudara-saudara saya yang tidak merokok dan yang sudah berhenti merokok, kiat-kiat bagaimana cara berhenti merokok mereka sampaikan, dari yang katanya mengurangi kuantitas rokok dalam satu hari hingga ada yang menggantinya dengan permen. 

Hal tersebut telah saya lakukan setahun yang lalu, mengurangi jumlah rokok dalam satu hari, memakan permen sebagai pengganti rokok saat kenginan merokok itu datang, tapi tetap saja untuk dapat berhenti merokok dengan total sungguh sulit. Terkadang ada saja rayuan dari teman sekantor untuk tetap merokok, maklum jika ada teman yang masih saja menawarkan rokok, karena niat saya untuk berhenti merokok saat itu masih setengah-setengah.

Hingga suatu hari, ketika saya mencoba perenungan kembali setelah Sholat Dhuha, terlintas jika niat dan tekad yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok datangnya dari diri sendiri, tidak perlu lagi mengurangi kuantitas rokok dalam satu hari, tidak perlu mengganti rokok dengan permen, yang harus dilakukan adalah BERHENTI MEROKOK, TITIK !

Harus dilakukan dengan tegas terhadap diri sendiri, maka niat berhenti merokok Insya Allah akan mudah untuk dijalani, yang terpenting adalah saat niat dan tekad untuk berhenti merokok datang, maka hal yang harus dipikirkan di otak kita adalah hal-hal yang positif, pikirkan manfaat apa saja yang kita dapat jika kita berhenti merokok, jangan pikirkan hal yang negatif, misalnya jika kita mau ngopi maka rasanya tidak lengkap jika tidak ada rokok. 

Nah jika sudah begitu, maka harus diperbanyak hal-hal yang positif, seperti niat mengumpulkan uang untuk biaya umroh/haji, atau niat mengumpulkan uang untuk keperluan biaya sekolah dan masa depan anak-anak. Jika keinginan merokok itu datang, maka adukan kedua gigi atas dan bawah seraya berdzikir kepada Allah SWT, minta kekuatan kepada-Nya agar bisa melupakan rokok dengan cepat, jangan lupa minta juga dukungan orang-orang terdekat seraya meminta doa kepada mereka agar diberikan kelancaran untuk berhenti merokok, dan yang terpenting adalah demi kesehatan diri sendiri.

Akhir kata, kisah ini sebagai motivasi saya untuk benar-benar terlepas dari jeratan asap rokok. Pesan yang berkesan dari anak bungsu saya adalah "Ayah, jika ayah mau sehat, maka ayah harus berhenti merokok,". Pesan itu saya renungkan hampir setiap hari ketika saya merokok, bahkan ketika anak bungsu saya sedang tidur, saya sering menatap wajahnya, mengingatkan kepada pesan yang disampaikan olehnya, mengingatkan betapa sayangnya dia kepada Ayahnya, dan saya tidak mau kehilangan momen bahagia bersama mereka hanya gara-gara rokok. 

Saya ingin sehat, dan saya ingin mereka juga sehat. Semoga ini dapat menjadi motivasi untuk para pembaca tulisan saya ini, dan semoga kita benar-benar bukan termasuk golongan orang-orang yang merugi.

*Bantu dan dukung saya untuk dapat berhenti merokok dengan cara memberikan komentar dukungan dan meng-shared artikel ini kepada orang yang masih merokok dan yang kita sayangi.

Jakarta, 23 Oktober 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun