Menteri Keuangan, Sri Mulyani, punya cara jitu mendongkrak perekonomian yang lagi lesu karena pandemi. Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu minta rakyat tetap beli baju saat Lebaran nanti, meski mudiknya tetap dilarang. Namun, warganet menganggap usulan itu sebagai guyonan. Lha wong rakyat lagi susah, jangankan buat beli baju, untuk kebutuhan sehari-hari aja pas-pasan.Â
Sementara di Indonesia, kasus covid 19 terus melonjak naik, bahkan Indonesia tercatat menjadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara yaitu 19 persen. Berdasarkan kompas, (10/05/2021), tercatat ada 4.891 kasus baru, sehingga mencapai 1.718.575 kasus dan  yang meninggal bertambah 206, hingga total kasus kematian menjadi 47.218 . Jumlah kasus yang begitu tinggi, lahirnya indikasi angka tersebut akan mengalami peningkatan drastis  menghadapi momentum Idul Fitri.
Pemerintah Indonesia saat ini memperketat syarat bepergian atau pengetatan sebelum dan sesudah larangan mudik Lebaran 2021 dengan mengeluarkan Addendum Surat Edaran Satuan Tugas (SE Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
Namun disisi lain, dalam situasi pandemik yang terus meningkat, pemerintah membiarkan destinasi-destinasi wisata lokal agar tetap dibuka. Menteri Pariwisata dan kreatif, Sandiaga Uno, di dalam Weekly Press Briefing, yang diselanggarakan pada senin (12/04/2021), mengatakan bahwa dengan adanya pelarangan mudik, bisa meningkatkan kunjungan ke wisata lokal.
Tak hanya itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat menggelar konferensi pers APBN kita secara virtual, mengimbau masyarakat agar berbelanja baju baru dan bingkisan Lebaran untuk menggerakkan ekonomi. Langkah ini untuk mendorong konsumsi rumah tangga, sehingga mampu mendongkrak ekonomi pada kuartal kedua 2021.
Dalam rangkain kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di atas, sangat terlihat paradoks dalam menaggulangi pandemic covid 19. Satu sisi membuat kebijakan yang membatasi aktivitas, namun sisi lain memberikan ruang untuk melakukan aktivitas yang mengundang kerumunan dan terjadinya penularan covid 19 secara masal.Â
Prof. Sumaaatmadja Nursid, dalam bukunya yang berjudul, Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa kesehatan menjadi modal dasar dalam melangsungkan kehidupan. keterampilan, daya, rasionalitas, emosional, relasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Â
Oleh karena itu kesehatan adalah hal vital yang perlu diperhatikan mulai dari tataran individu sampai negara. Sehingga tepatlah kebijakan yang dilahirkan untuk mengatasi problem pandemi, masalah kesehatan tidak bisa hanya dihitung dari segi ekonomi.