Mohon tunggu...
Ester Valentina
Ester Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Aborsi Dilarang?

16 Oktober 2022   07:34 Diperbarui: 16 Oktober 2022   07:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saudara/i yang terkasih, kadang kita bertanya-tanya apa sebanarnya  aborsi itu,mengapa aborsi dilarang?  dan mungkin masi banyak lagi pertanyaan kita mengenai aborsi.

Kita pasti tidak asing lagi,mendengar kata aborsi,aborsi sering di lakukan medis apabila itu membahayakan ibu dan anaknya. Namun tak jarang juga aborsi dilakukan karena wanita itu tidak menerima janin didalam kandungannya. Faktornya bisa saja wanita ini belum menikah tapi sudah hamil duluan,masalah ekonomi yang kurang cukup dan masih banyak lagi faktor yang menyebabkan melakukan aborsi.

Ada dua metode yang sering dilakukan untuk melakukan aborsi di antaranya melalui obat-obatan dan melalui tindakan medis. Namun tidak jarang aborsi dilakukan dengan salah,sehingga menyebabkan resiko kematian yang cukup besar. 

Ada berbagai alasan seorang wanita melakukan tindakan aborsi. Namun, perlu diketahui bahwa aborsi memiliki risiko dari sisi medis maupun hukum, terutama jika dilakukan secara ilegal. Risikonya pun akan semakin meningkat bila aborsi dilakukan bukan oleh dokter langsung. 

Jadi ingat lah pertimbangkan dulu berbagai aspek sebelum Anda melakukan atau terlibat dalam tindakan aborsi. Jangan sampai hal tersebut justru membahayakan nyawa Anda sendiri dan juga janin yang tidak berdosa.  

Melihat  bagaimana pandangan masyarakat tentang aborsi yang begitu tidak asing lagi,maka biarlah informasi singkat ini diharapkan dapat memberi dampak bagi kita yang membacanya. Sekian dan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun