Mohon tunggu...
Esports IDN
Esports IDN Mohon Tunggu... -

Memberikan informasi seputar dunia eSport Nasional dan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bukan Hiburan Belaka, Bermain "Game" Miliki Banyak Khasiat Mujarab

30 November 2017   11:09 Diperbarui: 30 November 2017   11:29 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shutterstock.com

Demi meredakan gangguan yang dialami pasien, sekelompok peneliti dari Universitas Oxford menemukan bahwa permainan TETRIS bisa 'mengganggu' kenangan-kenangan kelam yang dialami pasien dan mempercepat penyembuhan setelah peristiwa trauma tersebut. Para pasien melakukan terapi Tetris selama durasi tertentu sampai akhirnya memicu perubahan dalam cara kerja otak melalui pengalihan memori. Para pasien yang dites menyatakan bahwa terapi ini sangat menyenangkan dan membantu hilangkan trauma secara periodik.

Tak cuma persoalan trauma, Tetris juga mampu mengurangi keinginan untuk beberapa hal yang menimbulkan kecanduan atau kebiasaan buruk seperti makan junk food, rokok, dan minum alkohol. Para peneliti yakin atas kemampuan Tetris untuk mengisi daya visual dan fungsi imajiner seseorang agar keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk bisa dialihkan.

4. Kembangkan Kemampuan Multitasking, Kordinasi Mata dan Tangan, serta Kewaspadaan Spasial

Dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, tak jarang tuntutan untuk melakukan segala sesuatu serba cepat mengharuskan kita terampil mengerjakan dua hal berbeda atau lebih di waktu yang sama (multitasking). Tahukah Anda bahwa genre permainan seperti FPS dan MOBA mampu meningkatkan skill multitasking-mu?

Pemain FPS mampu berkonsentrasi dan melakukan serangkaian aktifitas bersamaan tanpa mengurangi akurasi mereka dalam menembak. Begitupun game MOBA yang memiliki micro-management skill dan mengharuskan gamer untuk mengendalikan lebih dari 1 unit dalam permainan. Semakin sering berlatih, maka tanpa disadari kemampuan multitasking akan makin terasah.

Pentingnya kordinasi mata dan tangan juga bisa kaliah latih dengan bermain game. Bayangkan betapa cepatnya reflek seorang pemain game shooter ketika menghabisi lawannya, atau pemain game MOBA yang menghindari rentetan spells lawan? Agar dapat memiliki kordinasi yang sempurna, kamu harus melatih terus kemampuan bermain kalian. Tapi jangan sangka bila kordinasi mata dan tangan hanya penting untuk bermain game, karena di dunia kedokteran khususnya dokter bedah, tangan yang sigap sekaligus cekatan sangat diperlukan demi kesuksesan operasi pembedahan. Jadi bila kamu berminat jadi dokter, tidak ada salahnya melatih tangan dulu dengan bermain game.

Tidak hanya itu, berdasarkan pernyataan dari Universitas Toronto, video game bergenre action mengandung unsur teka-teki dan kejutan yang mengharuskan para pemain benar-benar mewaspadai segala macam petunjuk disekitarnya. Ternyata, hal ini mempunyai kegunaan penting di dunia nyata loh!

Secara tak disengaja, unsur puzzle dalam game mengarahkan otak kita untuk berpikir peka dengan lingkungan sekitar, sehingga video game membuat kita menjadi lebih teliti terhadap hal-hal kecil. Sedangkan unsur kejutan membuat kita selalu waspada akan hal-hal tertentu yang muncul secara tiba-tiba, misalnya akibat kewaspadaan yang terlatih akibat bermain game, kita bisa dengan sigap menghindari kucing yang tiba-tiba menyebrang di jalan raya.

Benar kan, ternyata bermain game itu banyak manfaatnya juga. Buat para gamer yang masih sering dilarang main oleh orang tuanya, coba ajak mereka untuk membaca sejumlah fakta pada artikel ini. Semoga dapat meyakinkan efek-efek positif dari bermain game. Namun jangan sampai kebablasan juga ya saat bermain, karena kalau terlalu sering tidak dianjurkan pula demi kesehatan tubuhmu.

Website : esports.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun