Pada tanggal 29 juli yang lalu kita terkejut ketika mendengar berita bahwa pada pagi itu Jakarta tercatat menjadi kota yang memiliki tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Selama ini banyak orang Indonesia yang selalu mencemoohkan kota-kota seperti New Delhi, Shanghai, Mexico City, dan lainnya sebagai kota yang tidak sehat dan menakutkan untuk didatangi karena tingkat polusi udaranya yang begitu tinggi.Â
Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya sejak lama Jakarta pun sudah menjadi kota yang memiliki masalah polusi udara, dan keadaannya semakin memprihatinkan. Ketidaksadaran atau ketidaktahuan mereka mungkin disebabkan oleh tak tersedianya informasi publik yang cukup lengkap, ditambah dengan tak ada ketertarikan untuk mengetahuinya.
Sebenarnya mudah saja mengetahui bagaimana kualitas udara di kota Jakarta, cukup dengan klik pada apps Iklim di Smartphone. The Weather Channel menawarkan informasi tersebut kepada kita, dan kita dapat mengetahui elemen apa yang menjadi penyebab polusi udara kota Jakarta setiap harinya. Selain The Weather Channel, AQI juga memberikan informasi yang cukup rinci mengenai kualitas udara, bahkan sangat lengkap.
Kalau kita melihat data tentang kualitas udara di Jakarta dalam 30 hari terakhir, kita mungkin tidak percaya bahwa polusi udara di Jakarta sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Partikel apa yang terkandung dalam udara yang menyebabkan polusi udara di Jakarta begitu mengkhawatirkan? Adalah PM2,5 dan ini juga menjadi masalah yang sama yang dialami kota-kota besar di dunia, misalnya Mexico City.Â
PM2.5 adalah zat atau partikel yang bersifat padat dan cair yang tersuspensi di udara yang terbentuk dari beberapa elemen, seperti jelaga, diesel, abu atau logam berat, misalnya tembaga, seng, timah, dan sebagainya, yang berasal dari asap kendaraan, pabrik, pembakaran kayu dan kegiatan manusia lainnya. Partikel ini sangat kecil, memiliki diameter 2,5 mikrometer (sekitar 1/10 ribu inci) atau kurang dari itu. Itu sebabnya disebut Particulate Matter 2,5 atau PM2,5.
Bagaimana Particulate Matter terbentuk? Menurut WHO, ada dua kelompok. Yang terbesar disebut pecahan kasar, yang diproduksi secara mekanis dari pemecahan partikel padat, misalnya debu yang ditiup angin dari proses pertanian, tanah yang tidak tertutup, jalan yang tidak beraspal atau operasi penambangan. Serbuk sari, spora jamur, dan bagian tanaman dan serangga termasuk dalam kelompok ini.