Tidak dapat kita dipungkiri bahwa pada hari ini aktivitas manusia dalam beberapa tahun terakhir telah terbantu oleh kehadiran revolusi industri, baik dari segi kualitas maupun efisiensi waktu.Â
Maka sudah sepatutnya untuk mengetahui transformasi di depan mata saat ini, yaitu industri 4.0. Dijuluki sebagai revolusi industri keempat, era otomatisasi dan interkonektivitas saat ini sedang menuju puncaknya. Dengan melihat kondisi Indonesia saat ini apakah siap dan tidak menerima revolusi ini.
Pada dasarnya era revolusi ini mulai kita tau sejak 2011. Nyatanya ada tantangan yang cukup besar dalam menjalankan industri 4.0 untuk setiap negara. Beberapa di antaranya membangun infrastruktur, kebijakan, dan standar keselamatan yang tepat guna negara yang lebih progresif kedepannya. Akan tetapi tanpa ada dasar yang layak pada suatu negara, bisa jadi negara akan sulit memanfaatkan buah hasil dari revolusi ini secara baik dan maksimal.
Inilah yang harus selalu dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan, terutama Indonesia, untuk memiliki SDM yang tepat dengan kemampuan dan keterampilan untuk menjawab tantangan revolusi ini serta keamanan siber yang mumpuni. Satu-satunya tantangan adalah menyiapkan para guru atau pengajar dengan sejumlah keterampilan untuk menggunakan alat-alat teknologi digital ini secara efektif untuk memfasilitasi proses belajar mengajar.
Jika tidak ada peningkatan keterampilan pada generasi muda, maka bukan lagi generasi emas yang akan lahir akan tetapi melahirkan pengangguran terus meningkat pada setiap waktunya. Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan training, coaching dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri peluang kerja di Indonesia.