Mohon tunggu...
Ameilina Esafitri
Ameilina Esafitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Jangan lupa bahagia :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Dunia Melalui Sensasi, Atensi dan Persepsi

13 Maret 2021   09:10 Diperbarui: 13 Maret 2021   16:50 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melalui judul pada tulisan tulisan ini, mungkin para pembaca bingung, gimana sih maksudnya, gimana kita bisa mengenal dunia melalaui sensasi? Atensi? Persepsi? Itu semua apa?

Nah berhubungan dengan pembahasan lalu tentang kognitif, saat ini saya akan membahas tentang proses penerimaan informasi dalam kognitif seseorang. Sekaligus saya akan memberi jawaban dari pertanyaan yang  muncul apa itu sensasi, atensi, dan persepsi.  Melalui tiga istilah tersebut kita akan tau proses penerimaan informasi. Ketika seseorang mula-mula mendapatkan informasi melalui alat indera, kemudian apa yang didapat tersebut lebih diperhatikan atau cermati, setelah itu seseorang tersebut dapat menyimpulkan atau menyebutkan informasi apa yang didapat. Nah, kurang lebih seperti itu makna dari istilah tersebut dalam proses penerimaan informasi yang terjadi. Mari simak penjelasan selanjutnya satu per satu.

  1. Sensasi

Sensasi atau "Sensation" berasal dari kata "sense" yang berarti penginderaan, dalam Bahasa latin "sensatus" dengan arti yaitu anugerah diberikannya alat indra. Sensasi tentunya berhubungan dengan alat indra, dimana adanya sensasi merupakan tahap awal dalam proses penerimaan informasi yang dirasakan oleh pengindraan. Sensasi dapat diartikan sebagai pengindraan atau merasakan sesuatu, deteksi awal tentang yang dirasakan atau informasi yang didapat oleh organ indra seperti, bau yang dicium oleh hidung, rasa makanan yang dirasakan oleh pengecap rasa atau lidah, suara yang didengar oleh telinga, suatu yang dilihat oleh mata, dan tekstur suatu benda yang dapat diraba atau dirasakan oleh kulit.

Alat indera yang akan merasakan terlebih dahulu apa yang dideteksinya, bila kemudian informasi yang diperoleh diubah menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa atau symbol yang dipahami oleh otak, maka akan terjadi proses sensasi. Sebagai contoh, saat kita sedang serius mengerjakan sesuatu, kemudian kita mencium bau masakan yang dimasak oleh ibu dan bau parfum yang dipakai ayah yang kebetulan lewat didepan kita. Pada saat itu sensasi kita yaitu mencium bau keduanya, dan kita mendeteksi bau apakah itu, apakah berbau harum atau sedap. Nah, saat itulah indera penciuman kita berfungsi, mendeteksi awal apa yang dicium saat itu. Maka dapat dikatakan terjadi sensasi pada salah satu pengindraan.

2. Atensi

Dilihat dari istilahnya saja mungkin dapat kita ketahui artinya. Atensi atau attention dalam bahasa inggis yang berarti perhatian. Dalam dunia psikologi kognitif, atensi yang merupakan tahap kedua dalam proses penerimaan informasi, dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memperhatikan atau memfokuskan pengindraan terhadap sesuatu maupun kejadian dari sekian banyak suatu kejadian. Proses tersebut dapat dinamakan sebagai memfokuskan perhatian. Atensi merupakan pembatasan informasi dari berjuta-juta objek yang diterima oleh sensorik, memori dan kognitif lainnya, sehingga hanya memusatkan perhatian terhadap satu objek yang dianggap penting dan mengabaikan yang lainnya.

Atensi adalah pemrosesan secara sadar bagian kecil dari berbagai informasi.  Misalnya seperti contoh pada proses sensasi, terdapat dua bau yang sedang terlewat bersamaan, kemudian kita mencium satu bau yaitu masakan ibu yang mengingatkan pada bau yang pernah kita cium sebelumnya dan meyakinkan jika bau tersebut benar pernah tercium. Setelah itu, kita fokus atau memperhatikan pada satu bau tersebut (yaitu bau masakan ibu). Pada saat itu telah terjadi atensi atau pemusatan perhatian terhadap suatu hal dari beberapa hal yang ada. Proses atensi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu pertama atensi terbagi dan atensi selektif.

  1. Atensi sensorik. Atensi sensorik merupakan kemampuan seseorang dalam memusatkan perhatian terhadap dua atau lebih informasi yang ada.  
  2. Atensi selektif. Atensi selektif yaitu adanya berbagai informasi yang diperhatikan, namun penerima harus terfokus pada satu informasi yang paling penting saja.

Persepsi atau dalam bahasa inggris perception yang berasal dari bahasa latin percipere yang berarti menerima atau memanggil. Berbeda dengan sensasi, sensasi merupakan pendeteksian awal terhadap energi dari dunia fisik, sedangkan persepsi melibatkan kognisi dalam menginterpretasikan terhadap informasi sensorik. Persepsi mengacu pada menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh dari pengindra.

Persepsi dapat diartikan proses mengetahui informasi atau objek yang telah kita peroleh dari stimuli pengindraan. Dari proses sebelum-sebelumnya yaitu sensasi dan atensi, persepsi adalah tahap terakhir dalam proses penerimaan informasi. Berawal dari sensasi, organ indera kita mendeteksi apa yang dirasa. Kemudian oleh atensi, kita memperhatikan atau memfokuskan apa yang dirasakan dan terjadi. Dan persepsi kita terhadap sesuatu yang dirasakan dan difokuskan. Kita akan memahami, mengetahui, menjuluki atau menyimpulkan apa yang telah kita rasakan.

Pada proses penerimaan informasi ini tidak terlepas dari aktivitas kognitif atau mental. Pengindraan yang bertugas sebagai alat sensor atau pendeteksi akan sesuatu yang terjadi dan dirasakannya. Kemudian sensasi tersebut diterima oleh impuls saraf dan diperhatikan atau lebih difokuskan oleh otak apa yang telah terjadi dan dirasakan, yang disebut dengan atensi. Terakhir, otak kita memproses yang telah dirasakan dan terjadi sehingga mengetahui, setelah itu kita menginterpretasikan atau menyampaikan apa yang telah kita rasakan sebelumnya. Sehingga melalui proses diatas, kita akan tau bagaimana informasi diterima.

Dengan banyaknya informasi yang telah kita terima maka kita akan mengenal dunia, mengetahui dunia dan seisinya. Bukan hanya tentang informasi sederhana dan umum saja, namun kita dapat mengetahui berbagai ilmu pengetahuan yang belum kita ketahui, dengan memanfaatkan alat indera kita yang kemudian akan diproses oleh aktivitas otak kita. Misalnya, kita dapat melihat, mendengar serta membaca berita dan informasi lainnya di media sosial. Dengan begitu kita akan banyak mendapat pengetahuan dan mengenal dunia. Bukan hanya itu saja, seorang anak juga dapat mengenal dunia loh, mereka yang baru terlahir akan mengenal dunia dari lingkungannya terlebih dahulu. Mereka akan mendeteksi dan merasakan kehangatan pelukan ibu, suara pujian orang-orang disekitarnya terhadapnya maupun penglihatan mereka mengenai kehidupan disekitarnya.

Nah begitulah, penjelasan yang mungkin dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun