Mohon tunggu...
Erwin Tanjung
Erwin Tanjung Mohon Tunggu... Guru - Pengamat sosial,pendidikan

- Alumni IKIP Medan 1991 - Penggiat Sosial -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moeldoko

8 Maret 2021   19:45 Diperbarui: 8 Maret 2021   20:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sesuai rumor akhirnya Moedoko punya selera di"KETUA"kan DI Partai Demokrat Versi KLB.Tentu ini setengah  mengejutkan banyak pihak. Moedoko dinlai cukup berani setelah ganjang-ganjing "perselingkuhan politik" beberapa minggu ini di partai Demokrat yang melibatkan namanya. 

Banyak orang berpikir beliau akan berhenti ternyata tidak. Atau barangkali ada yang membisikkan kalau beliau mundur itu artinya beliau kalah dua kali. Pertama akan dicap sebagai  pengganggu partai Demokrat, dan kedua akan ada guyonan jenderal kalah bertarung  lawan mayor.Akhirnya daripada kuyup akhirnya basah sekalian dan mandi di kolam. Akhirnya bertarung dan menang versi KLB. Selesai??? Belum tentu. Pertarungan masih panjang.

Hasilnya mari kita tunggu.

Peristiwa "perselingkuhan parpol" yang terjadi di Demokrat bukanlah hal yang pertama dalam kepartaian politik di Indonesia. Kalau mau jujur semuanya punya benang merah dengan kekuasaan yang sedang berkuasa. Minimalnya yang ingin "merebut" kekuasaan akan merapat kepada pemegang kekuasaan.  PDI(P), Golkar,PPP, PARTAI BERKARYA, adalah partai-partai  yang pernah merasakan apa yang dialami Demokrat saat ini.

Tapi apa yang dirasakan Demokrat saat ini punya nuansa dan tantangan yang berbeda. Jika partai sebelumnya berhadapan dengan sesama politisi, tapi kini Demokrat langsung berhadapan  dengan orang yang berada rapat di ring kekuasaan ( presiden). Sebuah tantangan yang berat bagi Demokrat AHY.

Apakah Moedoko bisa menguasai Demokrat??

Situasi saat sebenarnya tidak menguntungkan Moeldoko. Negara saat ini dirundung berbagai banyak persoalan. Ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam berbagai persoalan masih terus berkecamuk.

Jadi permasalahan Demokrat ini tentu akan menambah beban pemerintah (presiden). Inilah sebabnya diawal tulisan dikatakan bahwa Moeldoko cukup berani di"KETUA"kan. Ini akan menjadi beban Presiden Jokowi. Ini jugalah yang membuat tingkat alam demokrasi semakin menurun.
Bola sudah bergulir dan akan berada di tangan presiden.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun