Luar biasa. Salut dengan kinerja komisi IX DPR RI. Itu yang terlintas di kepala setiap orang saat membaca berita di kompas.com menyangkut temuan DPR RI Komisi IX tentang TKI kita yang diduga mengalami penyiksaan dan mayatnya ditenggelamkan di laut. TKI malang itu bernama Anita Purnama Boru Huahuruk yang bekerja di Malaysia sejak agustus 2013 lalu. Jasad Anita ditemukan dalam peti yang mengapung dalam keadaan tubuh rusak dan membusuk.Miris. Informasi ini sangat berharga bagi warga yang kebetulan ada keluarga dan kerabatnya bekerja di Malaysia.
Sayangnya pernyataan tertulis komisi IX yang datang dari Rieke Diah Pitaloka, Selasa, (11/2/2014), ini telat waktu alias basi, karena sehari sebelumnya, berdasarkan penelusuran di berbagai media, berita ini sudah di muat oleh republika pada hari senin, (10/2/2014). Dengan kata lain temuan ini sesungguhnya bukanlah hasil kinerja komisi IX dalam memantau keadaan dan keselamatan para pahlawan devisa ini. Komisi IX diduga mengetahui peristiwa tersebut berdasarkan informasi media pasca penemuan mayat di dalam peti yang mengapung tersebut.
Dalam kasus Anita ini terlihat sekali komisi IX DPR ini hanya ingin numpang tenar dengan melansir berita yang sudah diketahui oleh publik. Merilis suatu informasi resmi secara tertulis dari berita yang sudah beredar praktis tak ada gunanya lagi, lain hal bila informasi tersebut bersifat kebaruan. Kalau isinya sama saja dan sedikit dipoles dengan kata “berdasarkan temuan” atau “berdasarkan data yang dihimpun komisi sekian”, apa bedanya dengan copas informasi secara intelektual? Apa anggota komisi IX sudahturun dan mengecek ke lapangan sebelumnya?
Alangkah baiknya ke depan semua anggota dewan yang terhormat benar-benar mencari informasi mengenai nasib para tenaga kerja yang sering diabaikan oleh negara, bukan menunggu informasi setelah munculnya suatu peristiwa. Percuma saja menunggu keluhan dari para pekerja malang ini, sesungguhnya orang yang sudah meninggal mana bisa memberi kesaksian. Disnilah fungsi wakli rakyat terlihat belum optimal.
kita berharap anggota dewan yang terpilih nanti benar-benar melindungi harkat dan martabat para pekerja. Jangan hanya teriak ketika peristiwa itu sudah terjadi. Sampaikan kepada publik keadaan mereka yang sebenarnya. Sampikan juga kemana uang devisa yang mereka sumbang selama ini dilarikan. Informasi yang didapat secepatnya disampaikan pada khalayak. Jangan dipendam lebih dari 24 jam. Bila informasi yang sama sudah didahului oleh media lain, tak perlu lagi merilis informasi dengan mengirimkan pernyataan tertulis seakan-akan ini berita terbaru, penting dan resmi. Toh ternyata publik sudah tahu duluan. Itu namanya numpang tenar dengan memberikan berita basi.
Banyak orang nggak suka dewan dan capres basi!
Sumber :
Rieke : Jenazah TKI dibuang Ke Laut
Jenazah TKI Dalam Peti Terapung Di Laut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI