Dalam sebuah perkumpulan hewan dan tumbuhan, didatangkanlah para ahli  dan profesional yang mewakilii hewan dan tumbuhan, dikumandangkanlah beberapa ide inovativ dan ekselen, untuk dijalankan dalam masyarakat saat itu. Salah satu ide yang muncul adalah bagaimana para hewan dan tumbuhan dapat membuat suatu negeri yang damai, tentram, bahagia dan sejahtera.  Sehingga disepakati, bahwa tidak ada peperangan dan kebencian antar sesama ataupun antar yang tidak sesama, dan hasilnya dapat dirasakan sampai sekarang. Semua berperan sebagaimana mestinya, yang oleh manusia disebut Takdir Alam.
Negeri tersebut disepakati Negeri Jangkrik, tidak ada presiden, perdana menteri, menteri, gubernur, bupati, walikota, camat, lurah, RT, RW, kepala dinas, kepala badan, dirjen dan "tetek bengek" jabatan lainnya. Tidak ada paspor, tidak ada KTP dan tidak ada urusan administrasi lainnya, semua berjalan sesuai kaidah aturan baku "aturan alam".
Negeri jangkrik, negeri yang disiang hari bekerja keras, dan dimalam hari bergembira menikmati hasil jerih payah disiang hari, dan mensyukuri apa yang telah diperoleh, tanpa berpikir yang akan terjadi esok.
--------Samarinda, Kamis, 28 Juli 2016------