Mohon tunggu...
Erviera RhohmatulAini
Erviera RhohmatulAini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Aktif Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Insecure dan Body Image: Menyelidiki Keterkaitannya dengan, Sosial Media dan Kesehatan Mental

6 Juni 2023   20:56 Diperbarui: 6 Juni 2023   21:08 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi insecure (pexels/@rocketmann-prod) 

Insecure adalah kondisi atau perasaan ketidakamanan diri seseorang terhadap dirinya sendiri. Ini melibatkan rasa keraguan, ketidakpercayaan, dan ketidakpuasan terhadap aspek-aspek tertentu dari diri mereka, baik itu penampilan fisik, kemampuan, keberhasilan, atau hubungan sosial. Insecure sering kali berkaitan dengan perasaan rendah diri, perasaan tidak layak, dan ketakutan akan penolakan atau penilaian negatif dari orang lain. 

Insecure bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa kecil yang sulit, pengaruh lingkungan yang negatif, perbandingan sosial, dan standar sosial yang tidak realistis.

Insecure dan body image yang negatif adalah isu yang terus relevan dalam masyarakat saat ini. Pengaruh media sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis mempengaruhi persepsi diri seseorang, menciptakan perasaan tidak aman dan ketidakpuasan terhadap penampilan fisik. Body shaming dan cyberbullying semakin memperburuk kondisi ini, dengan menghancurkan harga diri dan kesehatan mental individu. 

Tidak hanya wanita, pria juga terpengaruh oleh isu ini, meskipun seringkali tidak diperbincangkan secara luas. Mengatasi masalah insecure dan body image membutuhkan pendekatan holistik yang mencakup pendidikan, pemahaman, dukungan sosial, terapi, dan kampanye untuk mempromosikan penerimaan tubuh dan citra diri yang positif.

Insecure dan body image merupakan dua isu yang saling terkait dan memainkan peran penting dalam kesehatan mental individu. Insecure mengacu pada perasaan tidak aman, ketidakpastian, dan kurangnya keyakinan terhadap diri sendiri, sementara body image menggambarkan persepsi individu tentang penampilan fisik mereka. Dalam masyarakat yang serba terkoneksi dan terpapar oleh gambar-gambar dan standar kecantikan yang tidak realistis, kedua isu ini semakin relevan dan memengaruhi banyak orang, terutama generasi muda. Hal ini dapat memicu perkembangan insecure yang mengganggu kesehatan mental individu. 

Selain itu, fenomena body shaming dan cyberbullying juga berkontribusi pada masalah insecure dan body image yang negatif. Perilaku merendahkan atau mencemooh terkait penampilan fisik seseorang dapat merusak harga diri dan meningkatkan tekanan psikologis yang mengganggu kesejahteraan mental. 

Selain itu, perubahan dalam dinamika sosial dan pengaruh media sosial dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat peran insecure dan body image dalam masyarakat. Peningkatan penggunaan media sosial telah menciptakan budaya perbandingan yang konstan, di mana individu merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak realistis. Ini juga dapat memicu body shaming dan cyberbullying yang berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Insecure dan body image yang negatif juga dapat memperburuk gejala gangguan mental yang sudah ada, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Melihat dari interaksi media sosial dari waktu ke waktu, sebagian besar media sosial berpengaruh pada kesehatan mental sesorang. Pengaruh media sosial pada kesehatan mental seseorang telah menjadi perhatian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Media sosial dapat memiliki efek yang kompleks pada kesehatan mental individu, baik positif maupun negatif. Media sosial sering kali menciptakan lingkungan di mana individu dapat membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain. Terpapar dengan gambar-gambar kehidupan yang tampak sempurna dan prestasi orang lain dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri, rendah diri, dan kecemasan sosial. 

Media sosial menyediakan platform di mana individu dapat menjadi korban cyberbullying. Terpapar dengan komentar negatif, penghinaan, atau intimidasi secara online dapat menyebabkan stres emosional, depresi, kecemasan, dan bahkan dapat berkontribusi pada pemikiran atau perilaku yang berpotensi berbahaya. Meskipun media sosial dapat membuat individu terhubung secara virtual, terkadang penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan isolasi sosial yang sebenarnya. Fokus yang terlalu besar pada media sosial dapat menghambat interaksi sosial langsung dan mengurangi dukungan sosial yang penting bagi kesehatan mental.

Penting untuk mengatasi insecure dengan cara yang sehat, seperti membangun pemahaman dan penerimaan diri yang positif, mengubah pola pikir negatif, dan mencari dukungan sosial dan profesional. Terapi psikologis, dukungan dari keluarga dan teman, dan program pemberdayaan diri dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi insecure.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun