Anemia defisiensi besi adalah anemi yang timbul akibat kekurangan zat besi, yang menyebabkan pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia defisiensi besi ditandai dengan penurunan cadangan besi, saturasi tranferin yang rendah, konsentrasi besi serum dan nilai hematokrit yang menurun. penyakit ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan besi, gangguan pada absorbansi, dan kehilangan besi akibat perdarahan menurun. Kehilangan besi akibat perdarahan menurun dapat bersumber dari:
1. Saluran cerna: akibat tukak, kanker lambung, infeksi cacing tambang, dll.
2. Saluran kemih: hematuri (kencing berdarah)
3. Saluran genitalia (pada wanita): perdarahan yang berlebihan pada saat mestruasi
4. Saluran napas: batuk berdarah akibat batuk yang terlalu kuat
5. Faktor nutrisi: akibat kurangnya besi pada makanan
Patogenesis anemia defisiensi besi adalah apabila cadangan besi menurun keadaan ini disebut keseimbangan zat besi yang negatif, dan apabila kekurangan besi ini berlanjut penyediaan besi untuk eritropoiesis berkurang sehingga menyebabkan gangguan pada eritrosit. Pada fase ini, kelainan pertama yang dijumpai adalah peningkatan kadar protoporfirin bebas. Apabila menurunan terus terjadi eritropoiesis semakan terganggu sehingga hemoglobin semkain menurun. Akibatnya timbul anemia hipokromik mikrositik atau biasa disebut anemia defisiensi besi.
Gejala Anemia Defisiensi besi:
1. Kuku menjadi rapuh
2. Permukaan lidah menjadi licin
3. Radang pada sudut mulut terdapat bercak putih
4. Sulit menelan