Mohon tunggu...
Erni Widyawati
Erni Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manajemen sdm

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Lebih Dekat Kapal Selam Tertua di Indonesia KRI Nanggala 402

9 Mei 2021   23:49 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Musibah tenggalamnya kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur telah mencapai titik akhir. Duka yang menyelimuti negara indonesia setelah KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan tenggelam, kapal selam ini yang di buatkan oleh negara jerman tersebut telah dilaporkan dalam beberapa hari hilang kontak pada hari rabu ( 22/04/2021) dini hari saat melakukan latihan di perairan utara pulau bali. Hal itu dapat ditandai dengannya ditemukan bagian kapal yang terbelah menjadi tiga di kedalaman 838 meter dari permukaan laut dan semua awak yang dinyatakan gugur. Dalam beberapa hari kemudian dinyatakan kabar terbaru dari hasil pencarian KRI Nanggala-402 yang telah di umumkan langsung oleh panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) laksamana TNI Yudo Margono telah di umumkan konferensi pres secara virtual pada hari minggu ( 25/01/2021 ). Dalam beberapa hari pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang udah menggelam dinyatakan hilang. Hilangnya kapal selam ini membuat kesedihan mendalam yaitu panglima TNI, KRI Nanggal-402 yang berjumlahkan 53 orang yang dipastikan gugur. Bagian kapal KRI Nanggala-402 yang telah meliputi beberapa yaitu vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam yang timbul, bagian kapal yang lainnya termasuk baju keselamatan awak kapal NK-11.

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 merupakan insiden fatal terbaru yang terkait dengan kapal selam di seluruh dunia. Dalam tercatatnya ada beberapa sejumlah insiden fatal yang mendera kapal selam diseluruh dunia dan menelan korban. Terdapat bagian bagian dalam kontak visual kapal selam KRI Nanggala-402 yang berhasil ditemukan. Kapal MV swift rescue yang setelah melanjutkan pencarian yang dilakukan Kri Rigel yang mendapatkan kontak visual tersebut pada posisi 074856, 07 derajat, 48 menit, 56 detik selatan dan 114 derajat, 51 menit, 20 detik Timur, dan  yaitu yang tepatnya dari datum satu tadi tempat tenggelamnya dari KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 di selatan, pada kedalaman 838 meter. pada hasil kontak visual tersebut, kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian seperti pada bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan, buritan badan kapal, hingga bagian haluan yang terlepas. Tenggelamnya kapal selam ini bukan diakibatkan oleh human error atau kesalahan manusia. Jatuhnya kapal ini bukan human error karena saat proses menyelamnya sudah melalui prosedur yang benar. Mulai dari prosedur laporan penyelaman, melaksanakan peran-peran persiapan peralatan tempur, dan sebagainya. Selama menyelam dapat di ketahui lampu masih menyala seluruhnya atau tidak terjadi blackout. pada saat menyelam langsung hilang. Ini yang nanti akan diinvestigasi setelah badan kapal diangkat. Kami sudah evaluasi dari awal kejadian. Meski pun bukan human error dapat di lakukan investigasi yang menyulurh terhadao kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan laut bali. Proses investigasi tersebut akan dilakukan apabila badan kapal dapat berhasil di angkat. Tentunya diangkatnya tidak sekadar diangkat, tapi juga untuk investigasi menyeluruh karena kita masih punya kapal selam sejenis agar tidak terjadi kejadian seperti ini mendatang. Kapal swift rescue milik dua negara sahabat, yakni Malaysia dan Singapura akhirnya telah tiba di perairan utara Bali untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. MV Swift Rescue dilengkapi kemampuan Submarine Escape and Rescue (SMER).

Kapal yang dibuat dan dioperasikan ST Marine, anak perusahaan Singapore Technologies Engineering, dengan nilai kontrak US$400 juta atau setara Rp5,8 triliun ini mencakup di dalamnya sebuah Submarine Rescue Vehicle (SRV) bernama Deep Search and Rescue Six (DSAR 6). Pengoperasian DSAR 6 terintegrasi dengan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV). Merekalah yang nantinya akan dikirim menyelam di lokasi Kapal Selam Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak dengan dukungan sebuah wahana robot yang dikendalikan dari jauh alias Remotely Operated Vehicle (ROV). Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti bawah air laut yg diberikan KRI Rigel, pada pukul 09.04 WITA ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi tepatnya berjarak kurang lebih 1.500 yard di arah Selatan pada kedalaman 838 meter. Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala-402 terbelah menjadi 3 bagian yang tadi disampaikan Panglima TNI. International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo) mengaku siap menerjunkan tenaga ahlinya untuk membantu proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402. Dikutip dari laman resmi Ismerlo, lembaga itu telah menerima sebuah peringatan dikirim ke Ismerlo oleh Angkatan Laut Indonesia mengenai KRI Nanggala-402. Pihak Ismerlo memastikan bahwa ruang operasi mereka akan tetap diawaki sampai proses pencarkan selesai. Selain itu, tenaga ahli dari tim Ismerlo, dengan koordinasi internasional, siap untuk diterjunkan untuk membantu TNI AL mencari aset kapal yang tenggelam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun