Mohon tunggu...
Erni Widyawati
Erni Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa SDM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Powering Organizational Success Through Culture

21 Agustus 2021   22:34 Diperbarui: 21 Agustus 2021   22:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Digitalisasi dan demokratisasi kerja yang menyertai mengganggung model bisnis tradisional organisasi mengadopsi bagaimana cara kerja yang lebih produktif dan didukung teknologi. Saat ini yang memberikan kerja oleh pemimpin yang mendekonstruksi pekerjaan dan menyebarkan pekerjaan diseluruh dunia untuk diselesaikan oleh beragam dengan beberapa kumpulan bakat yang dimulai dengan perusahaan lain hingga mitra aliansi hingga karyawan yang penuh waktu. Ketika organisasi dan pemimpin SDM mereka yang berusaha untuk menavigasi ekosistem kerja yang muncul dengan budaya  menjadi pusat perhatian. Pekerjaan yang tidak lagi menjadi konstruksi dominan yang menghubungkan pekerja didalam organisasi.

Semakin budaya organisasi yang ikatan terkuat yang mengikat pekerja bersama, menarik dan menghubungkan dengan bakat yang beragam. Ketika pemimpin yang menyarankan peran apa yang akan dilakukan oleh eksekutif SDM dalam mendefinisikan dan membentuk budaya yang akan menarik dan melibatkan tenaga kerja yang terdistribusi dengan baik. Insiatif penelitian bersama yang kaitan nya dengan starategi yang di antranya mengungkapkan bagaimana cara peran yang berkembang dan agenda perubahan yang diperlukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan eksekutif SDM generasi berikutnya.Mengapa budaya penting dalam ekosistem kerja yang baru.

Banyak eksekutif SDM sudah menyadari bahwa budaya secaraa langsung yang mempengaruhi dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing memperebutkan bakat dipasar global. Tetapi kompleksitas ekosistem kerja saat ini menempatkan budaya lebih tinggi pada daftar prioritas mereka. Tanpa budaya kohesif untuk menyatukan tenaga kerja yang berbeda, identitas organisasi yang dapat dengan secara cepat terkikis, membuat pekerjaan saat ini dengan beberapa calaon pekerja yang sama sama tidak tahu dengan tentang tujuan dan misi organisasi tersebut. Budaya sangat penting bagi perusahaan dimana bakat yang akan mengalir dengan bebas masuk dan keluar dari organisasi sesuai dengan kebutuhan.

Dalam sebuah organisasi yang tanpa batasan tradisional dengan orang yang mungkin akan cenderung akan mengidentifikasi yang lebih banyak dengan hal hal yang tidak berwujud. Ketika pekerjaan yang akan diselesaikan dengan secara virtual dalam lingkungan yang daftar dan tidak hieraerkis, budaya adalah mekanisme yang menyatukan beberapa bakat dengab menyelaraskan pekerjaan dengan misi, visi, tujuan yang akan membentuk dengan pola pikir dan perilaku. Budaya juga sangat penting karena profesional SDM yang perlu memimpin dengn tenaga kerja yang akan dicair. Tidak adanya otoritas tradisional, pemimpin SDM dengan dukungan dari sesama pemimpin yang eksekutif harus mengartikulasikan visi dan menciptakan budaya yang akan menginspirasi tenga kerja yang diluar batasana tradisional organisasi dan berfungsi sebagai jenis otoritas yang lunak.

Prioritas yang dapat memebantu para pemimpin SDM dalam membentuk budaya yang menyatukan, menginspirasi dan memandu tenaga kerja yang berbeda melalui tujuan yang sama. Membangun tenaga kerja yang inklusif dan kolabiratif dengan banyak dimensi dengan program yang inklusi dan keragaman formal. Program yang biasanya menargetkan dengan ke jenis kelamin. Kolaborasi membantu melepasan kekuatan tenaga kerja yang inklusif dan beragam. Kolaborasi yang membutuhkan lingkungan aman dimana ada beberapa toleransi untuk pengambilan resikoa dan pekerja yang dapat dengan bebas berbagai ide tanpa takut akan dampak negatif. Dalam lingkungan seperti itu pekerja merasa menjadi bagia dari tim dan mengambil kepemilikan atas kontribusi mereka, membantu organisasi nilai baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun