Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Rencana Penghapusan Tes Mata Pelajaran untuk Masuk Perguruan Tinggi, Kabar Baik atau Buruk?

7 September 2022   18:47 Diperbarui: 8 September 2022   01:50 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan UTBK seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Selasa (17/5/2022).| ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

Ini kabar gembira atau sebaliknya, bahwa untuk tes masuk perguruan tinggi, nanti tidak akan ada lagi tes mata pelajaran lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hal ini dipaparkan oleh Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim. 

Kabar ini saya yakin akan disambut dengan suka cita oleh banyak pelajar, mengingat untuk masuk ke jalur tersebut memang sangat susah karena mereka harus dapat berjibaku dengan pesaingnya yang nilai akademiknya bagus.

Dikatakan Nadiem bahwa untuk masuk tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri hanya akan ada tes skolastik yang nantinya lebih menitikberatkan kepada 4 hal. 

Di antaranya adalah kemampuan bernalar peserta didik, kemampuan potensi logika atau kognitif, selanjutnya adalah penalaran akan literasi numerasi dan literasi membaca (baik itu Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris). 

Tentu saja tes tersebut tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah, namun nantinya akan berhubungan dengan kemampuan penalaran peserta didik dan juga studi kasus, di mana nantinya akan terlihat cara peserta didik menyelesaikan sebuah masalah.

Dengan dihapuskannya tes mata pelajaran nanti, tentunya akan ada dampak bagi para pendidik yang menelan mentah-mentah pemberitaan tersebut dengan beranggapan bahwa akan terjadi adanya asumsi dari para peserta didik untuk tidak terlalu serius mengikuti seluruh mata pelajaran yang biasanya akan diujikan. 

Atau bisa jadi adanya anggapan dari pihak sekolah untuk lebih menekankan para gurunya untuk memperbanyak latihan soal skolastik yang kira-kira akan  muncul nanti. 

Sebaliknya, bagi para guru yang mampu menelaah, tentu bukan seperti itu, namun justru yang harus diberikan kepada siswa adalah logika berpikir dan kemampuan menyelesaikan masalah, bukan hanya sekadar menghapal soal tes skolastik. Logika berpikir akan terbentuk berdasarkan rujukan ilmu pengetahuan juga. 

Dengan demikian, justru para guru harus memperkuat materi dasar, karena untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dibutuhkan sebuah pemahaman dasar berpikir. Peserta didik harus lebih banyak mengetahui teori, mengamati fakta, di samping mempraktikan apa yang mereka terima sebagai bentuk pengimplementasiannya.

Di dalam tes skolastik juga sepengetahuan saya ada pertanyaan sejenis psikotes di dalam Bahasa Indonesia, namun untuk Bahasa Inggris berupa reading comprehension mencari ide pokok paragraf, sinonim, mencari kalimat yang sesuai dengan paragraf (benar/salah). Soal sejenis juga akan muncul dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun