Mohon tunggu...
Erna Multahada
Erna Multahada Mohon Tunggu... Dosen

Sebagai konsellor psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Edukasi Strategi Menyimpan Informasi Bermakna ke Dalam Memori untuk Mahasiswa

28 September 2023   07:30 Diperbarui: 28 September 2023   07:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Edukasi Membuat Informasi Bermakna (Dok. Pribadi)

Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang tidak mengetahui bagaimana menyimpan informasi dengan baik ke dalam memori. Untuk memaksimalkan potensi mahasiswa di dalam belajar dan kemampuannya berkomunikasi secara efektif, terutama bagaimana agar pesan dari komunikasi dapat disimpan dengan baik, ke dalam memori. Tim Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana, Jakarta, yang diketuai oleh Erna Multahada, S.H.I., S.Psi., M.Si., bekerja sama dengan ketua PUSLAKIS UIN Syarif Haidayatullah, Jakarta, Dr. Nasichah, memberikan edukasi kepada mahasiswa-mahasiswa di Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, membuat informasi bermaka ke dalam memori.

Proses pengamatan terhadap model belajar mahasiswa dilakukan dan diakhiri dengan seminar mengenai "Kapasitas Memori Dan Strategi Membuat Informasi Bermakna". Mahasiswa diberikan pre-test untuk memahami cara mahasiswa menyimpan informasi ke dalam memori dan mengetahui kapasitas dasar mereka. Setelah pemberian edukasi diberikan post-test untuk mengevaluasi keberhasilan program pengabdian dan mengetahui pemahaman dan kemampuan potensial mahasiswa. Selanjutnya edukasi memori diberikan.

Hasil diperoleh, bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan pemahaman terkait dengan edukasi, membuat informasi bermakna ke dalam memori pada mahasiswa di unit PUSLAKIS. Ditunjukkan dengan perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah diberikan edukasi sebesar 46.38% (nilai p = 0.000). Kesimpulannya, menunjukkan perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test.  Pada mahasiswa. terjadi peningkatan kemampuan hasil transfer positif informasi edukasi.  Rentang terbanyak sekitar nilai 80 -- 100.

Tahapan kegiatannya : Pemberikan tes awal kepada mahasiswa berupa memperkenalkan kawan baru sebanyak 8 mahasiswa. Apakah mereka mampu menyebutkan nama kawan-kawan baru mereka? tujuan tes ini untuk menjelaskan tentang kapasitas memori pada remaja dan orang dewasa. Kemudian melakukan pengujian sederhana. Selanjutnya, Mahasiswa sudah mulai memfokuskan dan menghafal. Namun mereka masih belum mengetahui kapasitas memori dan belum mengetahui bagaimana cara  mengatasi kapasitas memori yang mereka miliki. Materi kapasitas manusia, diberikan.

Materi pertama dijelaskan, bahwa tiga hal yang akan membuat perkembangan memori semakin bagus dan kuat, diantaranya adalah : 1) memahami kapasitas memori, 2) strategi memori, 3) metacognition. Kapasitas memori menjadi fokus perhatian pertama. Dengan memahami kapasitas memori, mereka mampu menyimpan informasi sesuai kapasitas memorinya. Sehingga, akan mampu tersimpan dengan baik ke dalam memori jangka Panjang. Pemahaman kapasitas memori, juga diperkenalkan dengan sesuai dengan rentang perkembangan manusia. Sehingga, mahasiswa dapat memahami kemampuan potensial dari Masyarakat. Terlebih ketika mahasiswa harus berkomunikasi atau berdakwah. Maka, kegiatan komunikasi dan berdakwah dapat dipersiapkan sesuai dengan kapasitas memori  masyarakat. Sehingga, komunikasi dapat tersampaikan dan tersimpan dengan baik ke dalam longterm memori, disebabkan mahasiswa sebagai komunikator, bisa membantu mendesain pola komunikasinya, untuk dapat diserap dengan mudah oleh Masyarakat.

Pembahasan selanjutnya, masuk ke dalam tahapan-tahapan dalam memproses informasi.  Pengetahuan tentang tempat penyimpanan informasi berada dan bekerja serta keterbatasan dan cara mengatasi tempat penyimpanan. Kemudian menjelaskan proses kognitif (attention, perception, rehearshal, dan encoding), sehingga mahasiswa mampu memahami dan menyikapi suatu informasi yang masuk. Atau sebaliknya, bagaimana cara mereka berkomunikasi, sehingga yang dikomunikasikan ke masyarakat, mampu tersimpan dengan baik ke dalam memori masyarakat.

Membuat informasi secara bermakna dilakukan dengan tig acara: 1) organisasi, 2) elaborasi dan 3) activity. Untuk organisasi, mahasiswa harus mampu memahami kapasitas memori untuk kemudian informasi diorganisasikan atau di chanking, baik dengan bagan atau chart. Yang penting, informasi di chunking sesuai kapasitas memori dan diorganisasikan. Elaborasi dilakukan dengan dua cara: analogi dan contoh yang dekat dengan kehidupan mereka. Agar mudah tersimpan ke dalam longterm memory. Selanjutnya activity. Diperlukan aktivitas berupa membaca atau tanya jawab, atau bahkan membuat ringkasan. Di mana aktivitas itu merupakan bentuk "Latihan"  yang dilakukan untuk mahasiswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun