Kenaikan suku bunga The Fed pada akhirnya bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kredit yang semakin mahal membuat masyarakat mengurangi konsumsi berbasis utang, sementara perusahaan cenderung menunda ekspansi. Di sisi lain, rupiah yang melemah sebenarnya dapat mendorong ekspor menjadi lebih kompetitif. Namun, manfaat ini bisa terbatas jika permintaan global ikut melambat akibat kebijakan moneter ketat di negara maju.
Sektor yang Paling Rentan
Beberapa sektor lebih rentan terhadap dampak kenaikan suku bunga The Fed. Perusahaan dengan utang dalam valuta asing menghadapi beban pembayaran yang lebih besar. Sektor properti dan UMKM juga tertekan akibat bunga kredit yang tinggi. Sebaliknya, sektor berbasis ekspor berpotensi mendapat keuntungan dari rupiah yang lemah, meskipun keberlanjutannya tergantung kondisi pasar global.
Penutup
Secara keseluruhan, kenaikan suku bunga The Fed memberikan tantangan besar bagi perekonomian Indonesia. Tekanan terhadap rupiah, capital outflow, inflasi, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi risiko yang harus diantisipasi. Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal yang solid sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus melindungi daya beli masyarakat. Dengan langkah yang tepat, Indonesia diharapkan mampu mengurangi dampak negatif dari dinamika global ini dan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI